Cerita Luhut Terima Gelar Profesor Kehormatan dari Tsinghua University, Kampus Nomor 1 Asia
JAKARTA, iNews.id - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Indonesia Luhut Binsar Pandjaitan menerima gelar Profesor Kehormatan dari Tsinghua University. Kampus ini tercatat sebagai nomor satu di Asia menurut Times Higher Education (THE), Mei 2024.
Luhut mengenang sang ayah saat menerima penghargaan itu. Dia menyebut ayahnya merupakan sosok yang sangat pintar dan pekerja keras.
"Setiap kali diminta bercerita tentang sosok Bapak oleh anak dan cucu di rumah. Saya selalu berkata bahwa kakek/buyutnya hanyalah seorang mantan sopir bus AKAP di Sibualbuali," kata Luhut dalam Instagramnya, Kamis (13/6/2024).
Namun, kerja keras dan sikap pantang menyerah dari ayahnya sangat dikagumi Luhut. Dia menyebut ayahnya bisa mengubah mengubah jalan hidupnya menjadi orang pertama di Indonesia yang pernah belajar di Cornell University, Amerika Serikat.
Saat Tsinghua University memberikan kabar akan menganugerahkan gelar "honorary professor", Luhut langsung meminta izin dan melapor kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi).
"Beliau berkeinginan agar saya dapat menerimanya," ujarnya.
Luhut sempat bertanya alasan diberi gelar tersebut. Tsinghua University menjelaskan gelar ini karena kontribusi Luhut dalam menjalin hubungan persahabatan yang erat antara Indonesia dan China.
"Jawaban yang cukup mengharukan saya kira. Karena hubungan kemitraan dan persahabatan antar kedua negara telah dicontohkan lebih dahulu oleh kedua pemimpin kami, Presiden Joko Widodo dan H.E. Presiden Xi Jinping," papar Luhut.
Luhut bercerita beberapa kali mendapat tawaran serupa. Namun, dia merasa tak pantas menerima gelar kehormatan tersebut karena latar belakangnya.
"Karena bagaimana bisa? Lulusan Akademi Militer yang hanya mengerti kata siap dan laksanakan, tak pernah menyukai pelajaran aljabar dan matematika, mendapatkan gelar terhormat dari salah satu cabang ilmu pengetahuan," ujarnya.
Luhut berterima kasih atas penghargaan tersebut. Dia berharap hubungan Indonesia dan China akan semakin erat.
"Seperti batu giok yang semakin mengkilap seiring waktu, saya berharap persahabatan kedua negara terus terjalin dan semakin kokoh," katanya.
Editor: Muhammad Fida Ul Haq