Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : MNC Peduli Bersama Dulux Wujudkan Sekolah Hijau di Sukabumi
Advertisement . Scroll to see content

Cerita Peserta Sunat Massal Wing 1 Paskhas dan MNC Peduli Diminta Baca Alquran oleh Ibunya

Kamis, 07 Oktober 2021 - 13:36:00 WIB
Cerita Peserta Sunat Massal Wing 1 Paskhas dan MNC Peduli Diminta Baca Alquran oleh Ibunya
Peserta sunatan massal yang diselenggarakan Wing 1 Korps Paskhas dengan MNC Peduli. (Foto MNC Portal).
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Setiap acara khitanan atau sunat massal selalu ada cerita yang menggelitik perut. Seperti acara khitanan massal gratis yang diselenggarakan oleh Wing 1 Paskhas bekerja sama dengan MNC Peduli, Kamis (7/10/2021).

Kegiatan sunatan massal ini digelar dalam rangka menyambut HUT ke-74 Paskhas TNI AU yang jatuh pada 17 Oktober mendatang. Didampingi orang tuanya, sebanyak 100 anak yang terdiri dari masyarakat sekitar dan para prajurit TNI AU mengantere di Batalyon Komando 461 Paskhas TNI AU, Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur. 

Dari enam bilik tenda, bisa dihitung jari anak-anak yang keluar dengan tenang tanpa mengeluarkan air mata lantaran meringis kesakitan. Teriakan-teriakan juga menggema seisi ruangan.

Beberapa orangtua ambil bagian untuk menemani anaknya saat menjalankan proses sunat. Ada yang mendekap dengan erat, ada pula yang membacakan ayat suci Alquran agar sang anak tenang.

Tak jarang para orang tua mengikhlaskan handphone-nya dipegang oleh sang anak sebagai pengalih rasa sakit. Salah satunya adalah Suryaningsih (39) Tahun, warga Lubang Buaya, Jakarta Timur.

Dia rela handphone kesayangannya dipegang oleh sang anak bernama Octaviandi Utama Kautsar yang berusia 11 tahun.

"Saya sih biar dia enggak nangis atau ngerasa ada sakit gitu, saya kasih main handphone," jelas Ningsih di lokasi.

Ningsih menunggu di luar bilik dan tak ikut masuk menemani sang anak. Dia mengaku memiliki rasa tidak tega melihat anaknya berteriak meringis kesakitan.

"Saya enggak tega mau deketin Octa ke dalam. Padahal sebelumnya kan sudah saya bilang, sunat enggak sakit," ungkapnya.

Ketika selesai disunat Octa mengaku tidak takut sama sekali. Dia juga tak merasakan sakit sebab sudah disuntik bius penghilang rasa terlebih dulu.

"Enggak sakit sih sebenarnya. Cuma tadi aku nangis karena takut aja," katanya.

Octa mengaku selama proses sunat diminta oleh sang ibu untuk istigfar dan membaca surat-surat pendek di Alquran guna menghilangkan rasa sakit. Menurut dia, dokter yang menanganinya rajin menenangkan dengan memberi analogi disuntik seperti digigit semut.

"Kata ibu disuruh tarik nafas sama baca Alquran. Terus kata Pak Dokter cuma kayak digigit semut, enggak sakit. Octa juga enggak boleh banyak gerak nanti," paparnya.

Peserta lain, bernama Raka (8) mengaku mengikuti acara sunat massal atas kemauannya sendiri. Tanpa ada rasa takut, dia diantar ke lokasi dengan ibu dan bapaknya.

"Aku mau sunat sendiri, berani. Tadi sama sekali enggak degdegan," ujar Raka.

Setelah ini, dia mengaku akan meminta hadiah kepada orangtuanya berupa sepeda dan lego. Menurut dia, hal itu sebagai bentuk apresiasi yang diberikan atas keberaniannya.

"Mau minta sepeda abis ini, sama mainan lego ke Ayah," jelas Raka.

Isnurwanto, ayah Raka mengucapkan terima kasih atas gelaran sunatan massal yang digelar oleh Wing 1 Paskhas bekerja sama femgan MNC Peduli. Dia berharap, selepas dari kegiatan ini anaknya bisa sehat dan beraktivitas normal kembali.

"Saya dapat informasi dari saudara saya kalau ada sunatan massal di sini. Terima kasih untuk Paskhas dan MNC Peduli atas kegiatan yang dilakukan. Ya semoga anak saya lekas pulih dan selalu sehat," katanya.

Editor: Faieq Hidayat

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut