Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Boeing Dihukum Bayar Rp599 Miliar ke Keluarga Korban Kecelakaan 737 MAX
Advertisement . Scroll to see content

Cerita Relawan Bertaruh Nyawa dalam Evakuasi Sriwijaya Air SJ-182

Senin, 11 Januari 2021 - 22:51:00 WIB
Cerita Relawan Bertaruh Nyawa dalam Evakuasi Sriwijaya Air SJ-182
Ilustrasi evakuasi puing-puing pesawat Sriwijaya Air. (Foto: Antara).
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Bayu Wardoyo bersama sejumlah rekannya yang tergabung dalam Indonesia Divers Rescue Team (IDRT) ikut menjadi relawan evakuasi Pesawat Sriwijaya Air SJ-182 yang jatuh, Sabtu (9/1/2021). Bayu menceritakan suka duka selama tiga hari menjadi relawan.

Dia bersama 10 rekannya bergabung di posko SAR terpadu di Jakarta International Container Terminal (JICT) 2 Tanjung Priok, Jakarta Utara. Di JICT 2, para penyelam profesional ini langsung bergabung bersama para relawan dan komponen lain di bawah koordinasi Basarnas dalam operasi pencarian penumpang dan pesawat Sriwijaya Air SJ 182.

Bayu sebagai koordinator dan sepuluh temannya sebelumnya sudah dua kali terlibat dalam SAR pesawat jatuh yakni pesawat Air Asia QZ 8501 yang jatuh di Laut Jawa pada 28 Desember 2014 dan pesawat Lion Air JT 610 yang jatuh di Laut Jawa pada 29 Oktober 2018.

"Kami ya benar-benar swadaya. Namanya relawan masa berharap support dari pihak lain. Justru keberadaan kita mendukung kelancaran operasi pencarian ini dengan keahlian yang kita punya," tuturnya saat ditemui MNC Portal Indonesia di atas KN SAR Basudewa, Senin (11/1/2021) di perairan Kepulauan Seribu.

Menurut Bayu, IDRT sebenarnya sudah 15 tahun terlibat aktif membantu Basarnas dalam proses evakuasi penyelaman. Dia mengungkapkan, risiko terberat melakukan penyelaman adalah kematian. 

Karena itu, selain pengalaman dan keahlian, potensi risiko tadi diminimalisasi dengan menjaga kondisi fisik agar tetap fit.

"Alat selam kalau sudah dirakit beratnya 15 kilogram. Rata-rata penyelaman 45 menit, risiko kematian paling tinggi," kata Bayu. 

Dia membagi tim dari IDRT dalam lima kelompok terpisah pada operasi pencarian penumpang dua hari terakhir. Di saat malam tiba, ketika operasi pencarian dihentikan sementara, para penyelam bersama para relawan lain menghabiskan waktu dengan bercengkrama di atas geladak dan menyiapkan peralatan untuk esok harinya. 

Editor: Muhammad Fida Ul Haq

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut