Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : 50 Contoh Soal PKN Kelas 2 Semester 2 Lengkap dengan Jawaban, Bikin Belajar Makin Seru!
Advertisement . Scroll to see content

Chauvinisme: Pengertian, Sejarah, Dampak dan Contohnya

Sabtu, 12 November 2022 - 09:25:00 WIB
Chauvinisme: Pengertian, Sejarah, Dampak dan Contohnya
Ilustrasi chauvinisme (Freepik)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Chauvinisme adalah suatu paham yang sempat berkembang di beberapa negara. Nah, agar semakin paham, ketahui pengertian lengkap, sejarah dan contohnya di sini.

Apa yang Dimaksud dengan Chauvinisme?

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah chauvinisme adalah sikap atau cinta kepada Tanah Air yang sangat berlebihan. Sehingga chauvinisme dikenal juga dengan yang berlebihan atau menunjukkan loyalitas atau ikatan dengan kelompok, namun juga mencakup kebencian terhadap kelompok lain.

Adapun arti chauvinisme ini dapat didefinisikan sebagai bentuk rasa cinta, bangga, loyalitas, fanatisme, dan kesetiaan terhadap negara dengan cara mengagungkan bangsa sendiri dan merendahkan bangsa lainnya.Negara-negara yang pernah menerapkan paham ini, yakni Jerman, Italia, dan Jepang.

Chauvinisme saat perang dunia dikembangkan oleh negara Jerman. Pascaperang dunia I, Jerman yang merupakan pihak yang kalah dalam perang harus menyerahkan beberapa koloninya kepada pihak yang menang dan kembali ke Tanah Airnya.

Hal tersebut memberikan peluang berkembangnya kepentingan-kepentingan politik baru. Kepentingan politik baru tersebut kemudian melahirkan paham-paham baru, seperti kediktatoran nasionalisme.

Adapun paham chauvinisme yang berkembang setelah ini karena nasionalisme yang berlebihan dan memandang orang lain lebih rendah. Akibatnya, muncul rasa keangkuhan budaya.

Paham kediktatoran dan chauvinisme di Eropa bangkit melawan paham nazisme di Jerman di bawah pemerintahan Adolf Hitler. Kemudian, fasisme di Italia di bawah pimpinan Mussolini, paham kediktatoran di Rusia di bawah pimpinan Joseph Stalin, serta paham imperialisme di negara-negara Eropa.

Contoh Chauvinisme adalah

  • - Ketika Jerman masih di bawah pimpinan Adolf Hitler, kaum Yahudi, anak-anak cacat, dan orang kembar dimusuhi. Adapun beliau mengatakan bahwa orang Jerman merupakan ras unggul dibandingkan dengan ras lain
  • - Fasisme di Italia di bawah pimpinan Benito Mussolini yang menganggap bahwa negaranya lebih unggul dibanding negara lain.
  • - Adapun di Jepang pada saat kepemimpinan Kaisar Hirohito, Jepang menganggap negara lain lebih buruk dari Jepang.

Sekian artikel mengenai chauvinisme. Untuk itu, kita bisa lebih bijak lagi menghargai adanya perbedaan di tengah masyarakat ya!

Editor: Puti Aini Yasmin

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut