Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Contoh Teks Pranatacara Tahlilan Bahasa Indonesia, Singkat Mudah Dihafal!
Advertisement . Scroll to see content

Contoh Argumen Debat yang Baik dan Etika agar Jago Berbagai Tema

Kamis, 12 Januari 2023 - 18:05:00 WIB
Contoh Argumen Debat yang Baik dan Etika agar Jago Berbagai Tema
Ilustrasi. Contoh argumen debat (Freepik)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Contoh argumen debat menjadi salah satu landasan dalam pencarian bagi pemula yang terjun dalam seni berbicara ini. Melalui argumen yang baik, lawan debat dapat terpengaruh dengan apa yang disampaikan. 

Namun, bukan perkara mudah dalam mempertahankan argumen ketika memperkuat atau menolak pendapat lawan. Lalu seperti apa argumen yang baik itu? Mari simak penjelasan berikut. 

Contoh Argumen Debat Panjang

Melansir buku ‘Cara Cepat Menguasai Bahasa Indonesia kelas X, XI, XII’ terbitan Bumi Aksara, berikut contoh teks debat untuk dipelajari:

Judul Contoh Tema Debat SMA: Masih Efektifkah Ujian Nasional 

  • Moderator: 
    Selamat siang, topik debat kali ini adalah tentang Ujian Nasional di Indonesia. Pada kesempatan hari ini, kita akan membahas tentang penting tidakkah ujian nasional
    diadakan? Baik, kita sudah bersama 6 orang yang akan berkomentar mengenai masalah ini. Baik, silakan Saudara peserta pertama untuk menyampaikan pandangannya terkait UN 
  • Pro 1: 
    Saya setuju. Menurut saya, bagaimana pun standar mutu pendidikan haruslah tetap ada. UN boleh tetap ada, namun ada pekerjaan rumah bagi kita semua (pemerintah, sekolah, orang tua, murid, dan lingkungan) untuk turut mendukung pendidikan bangsa kita. Tingkatkan kualitas belajar siswa Peran guru dalam mengajar lebih ditingkatkan, baik strategi maupun metode yang digunakan. Selain itu, peran serta pemerintah dan orang tua juga harus ditingkatkan. 
  • Kontra 1: 
    Saya tidak sependapat dengan pernyataan peserta Pro 1 karena dalam kenyataannya pelaksanaan UN setiap tahun selalu mengalami kecacatan dan hasil nilai UN tidak menjamin keberhasilan suatu pendidikan. Apa hasil UN juga berlaku untuk siswa lulusan Rintisan Sekolah Berstandar Internasional (RSBI)? Tidak kan? Meski tidak lulus UN, mereka masih bisa mendaftar kuliah di luar negeri.

  • Moderator:
    Baik, kepada peserta Pro 2, apakah Anda sependapat dengan peserta Kontra 1 yang mengatakan bahwa nilai ujian tidak menjamin keberhasilan suatu pendidikan? 
  • Pro 2: 
    UN itu penting. Dengan adanya UN yang memiliki cut of point sebagai standar kelulusan sebuah institusi pendidikan. Dalam hal ini adalah sekolah, guru, siswa, orang tua siswa akan berusaha supaya mereka mampu mencapai standar kelulusan tersebut. 

Hal ini tentu akan menjaga kualitas standar pendidikan di Indonesia. Bayangkan jika tidak ada UN sebagai standar kelulusan? Tentu institusi tidak akan memiliki motivasi untuk meningkatkan standar pendidikan. 

Selain itu, manfaat lain adanya UN adalah sebagai berikut Penetapan mutu satuan atau program pendidikan di seluruh Indonesia. Kedua, sebagai seleksi masuk jenjang pendidikan yang lebih tinggi atau berikutnya 

Ketiga, pertimbangan penentuan kelulusan peserta didik dari satuan atau program pendidikan, keempat pembinaan dan pemberian bantuan kepada satuan atau program pendidikan dalam upaya peningkatan mutu pendidikan untuk mencapai tingkat kelulusan tertentu dan kelima sebagai perbaikan sarana dan prasarana untuk guru, laboratorium. Perpustakaan, tenaga kependidikan, serta keperluan sekolah lainnya. 

  • Kontra 2:
    Apa yang disampaikan oleh peserta Pro 2 adalah hal yang sangat ideal dan hanya bisa dikerjakan di sekolah-sekolah di perkotaan dengan sumber daya yang memadai. Apakah adil menggunakan UN sebagai standar kelulusan pada institusi pendidikan yang ada di daerah-daerah terpencil dengan sumber daya minim?

Masih adilkah menggunakan UN sebagai standar kelulusan yang faktanya terdapat kesenjangan sumber daya antara institusi pendidikan di kota dan di daerah? 

  • Pro 3:
    Saya sangat menyesalkan pemikiran teman-teman semua tentang kontroversi UN terutama yang berpikir untuk menghapuskan UN. Mengapa? Sekali lagi, saya tekankan UN sangat penting sebagai standar kelulusan. Untuk menjaga kualitas suatu sistem, wajib diperlukan suatu standar untuk sistem pendidikan.

Saya sadar bahwa pelaksanaan UN memang banyak kekurangan, tetapi menghapuskan UN pun bukan solusi yang tepat. Adapun solusi yang tepat adalah dengan meningkatkan kualitas UN itu sendiri, baik dari segi jenis soal, teknik pelaksanaan, pengawasan, dan lain-lain.

Tujuan akhirnya adalah UN yang diterapkan di Indonesia mampu menilai semua aspek pembelajaran siswa, yaitu kognitif, afektif, dan psikomotornya Itu tugas kita bersama.

  • Kontra 3:
    Saya hampir setuju dengan pendapat Pro 3, tetapi pada praktiknya, seideal apa pun jenis UN yang diterapkan dengan nilai cut off point yang ditetapkan sebagai standar pendidikan tetap memiliki kelemahan kelemahan yang signifikan.

Salah satu contoh kelemahan UN yang paling dominan adalah Proses KBM, di sekolah tereduksi menjadi sekadar teaching to tie test atau mengajar apa yang diteskan dalam UN semata (Kesuma, 2001, hal 8).

Jadi, solusi yang paling baik adalah meniadakan UN dan menggantinya dengan standar kelulusan yang baru. Standar kelulusan tersebut tidak mungkin diterapkan secara nasional karena sumber daya yang tidak merata.

Akan lebih baik jika standar kelulusan tersebut menjadi bersifat regional. Kemudian standar kelulusan yang baru tersebut tidak bersifat "ujian sehingga tidak akan ada lagi proses pembelajaran yang bersifat teaching to the test. Proses pembelajaran akan bersifat lebih terbuka sehingga memotivasi kreativitas siswa. 

  • Moderator (Penutup dan Simpulan): 
    Baiklah, mari kita akhiri debat kita kali ini. Kami sepenuhnya memberi kebebasan kepada hadirin untuk menentukan mana yang benar tidak lupa juga saya ucapkan terima kasih banyak kepada dua belah pihak yang sudah datang dalam acara ini. Saya mohon maaf jika ada salah kata, selamat siang. 

Contoh argumen debat di atas dapat menjadi teks latihan dalam mengasah keterampilan kalian. 

5 Kriteria dalam Argumen Debat 

Menurut buku "Pelajaran Debat" mengutip pendapat Edwar Damer terdapat 5 kriteria yang mebentuk argumen yang baik, sebagai berikut:
 
1. The structuran Principle
Argumen dengan struktur yang baik dapat dilihat melalui premis yang tidak saling kontradiksi, dan secara eksplisit maupun implisit berasumsi pada kebenaran kesimpulan. Menjadi suatu kesalahan yang fatal dalam struktur contoh argumen debat jika premis bertentangan dengan kesimpulan.

Misalnya ; "Hukum mati dapat diterima secara moral karena hukuman mati secara moral tidak salah". Kesimpulan dari contoh tersebut tidak mengambil premis yang diberikan, sehingga tidak dapat dikatakan sebagai argumen yang baik. 

2. The relevance Principle
Ketika memberikan argumen, harus disertai pula alasan di mana kebenarannya mendukung kebenaran suatu kesimpulan dengan adanya bukti yang relevan. Maka dapat dikatakan suatu premis relevan jika memiliki alasan untuk dipercayai. 

3. The Acceptability Principle
Dalam pengajuan argumen, harus disertai pula alasan yang dapat diterima oleh standar kriteria penerimaan atau criteria of acceptability.  Alasan-alasan yang disampaikan untuk mendukung suatu kesimpulan harus bisa diterima secara rasional dan terdapat bukti yang relevan. 

4. The Sufficiency Principle
Seseorang ketika menyampaikan argumen harus mengemukakan alasan yang kredibel dan dapat diterima untuk membenarkan penarikan kesimpulannya. 

5. Rebuttal Principle 
Ketika mengajukan argumen atau mempertahankannya, orang tersebut harus mampu menyangkal dengan efektif terhadap kritik dari argumen yang disampaikan lawan. 

Demikian contoh argumen debat yang bisa dijadikan referensi bacaan sebelum memulai aksi debat kalian. Semoga berhasil ya!

Editor: Puti Aini Yasmin

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut