Contoh Cerita Hikayat Kerajaan Singkat, Penuh Pesan Moral
JAKARTA, iNews.id - Contoh cerita hikayat kerajaan singkat jadi salah satu karya sastra yang kerap ditemukan oleh para siswa di mata pelajaran Bahasa Indonesia.
Menurut KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia) hikayat adalah karya sastra lama Melayu berbentuk prosa yang berisi cerita, undang-undang, dan silsilah bersifat rekaan, keagamaan, historis, biografis, atau gabungan sifat-sifat itu, dibaca untuk pelipur lara, pembangkit semangat juang, atau sekadar untuk meramaikan pesta.
Singkatnya, hikayat merupakan karya sastra lama yang menceritakan tentang kehidupan kaum bangsawan, keluarga kerajaan, atau orang-orang terkenal di masa lampau.
Beberapa ciri-ciri hikayat yang perlu dipahami, diantaranya hikayat menggunakan bahasa Melayu lama, pusat ceritanya berada di dalam lingkungan istana atau istanasentris, dan cerita pada hikayat tak dapat diterima oleh akal sehat.
Lalu, bersifat kaku dan tetap, tidak jelas siapa yang mengarang hikayat tersebut atau anonim, dan menggunakan kata arkais, yakni kata-kata yang tidak lazim digunakan, seperti bermula dan syahdan.
Berikut ini contoh cerita hikayat kerajaan singkat dikutip dari buku Master Bahasa Indonesia: Panduan Tata Bahasa Indonesia Terlengkap, karya Ainia Prihantini (2015), Sabtu (4/11/2023).
Judul: Hikayat Bayan Budiman
Dahulu kala hiduplah seorang saudagar kaya yang bernama Khojan Mubarok. Ia dan istrinya tidak memiliki anak, tetapi selalu berdoa kepada Allah Swt. agar kelak dikaruniai buah hati suatu hari nanti.
Penantian mereka pun berakhir, setelah dikaruniai seorang anak lelaki, yang kemudian dinamai Khojan Maimun.
Saat Khojan Maimun beranjak dewasa, ia dinikahkan dengan anak saudagar kaya yang bernama Bibi Zainab. Suatu saat, Khojan Maimun pamit kepada istrinya itu untuk berlayar.
Sebelum berangkat, dirinya membeli burung bayan dan burung tiung untuk menemani sang istri tercinta ketika ia pergi.
Di tengah penantian panjang itu, tiba-tiba datanglah seorang anak raja yang nampaknya menaruh hati pada. Kesepian, Bibi Zainab akhirnya tergoda oleh pesona anak raja tersebut.
Ketika hendak pergi menemui anak raja, Bibi Zainab minta izin kepada burung tiung, tetapi tidak diizinkan. Ia lantas marah dan membunuh burung tiung.
Namun, ketika meminta izin pada burung bayan, burung itu mengizinkan. Setiap malam, ketika Bibi Zainab ingin pergi, burung bayan selalu memberikan nasihat, hingga akhirnya pada hari ke-24, Bibi Zainab sadar bahwa tindakannya itu merupakan suatu dosa yang harus segera dihentikan.
Pesan Moral:
Kisah di atas berisi pesan moral untuk senantiasa berdoa kepada Tuhan yang Maha Kuasa ketika dihadapkan kepada pencobaan sebesar apapun, agar hati tetap terjaga dengan suci dan terhindar dari dosa.
Pesan moral dari contoh hikayat di atas tidak hanya bisa dipraktikkan oleh mereka yang telah menikah, tetapi juga setiap orang yang menghadapi pencobaan apa pun di dalam kehidupan ini.
Nah, itulah sedikit penjelasan mengenai contoh cerita hikayat kerajaan singkat. Semoga mencerahkan!
Editor: Johnny Johan Sompotan