Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : 6 Contoh Teks Cerita Sejarah Pribadi
Advertisement . Scroll to see content

Contoh Cerita Sejarah Pribadi Masa Kecil

Selasa, 17 Oktober 2023 - 19:54:00 WIB
Contoh Cerita Sejarah Pribadi Masa Kecil
Contoh cerita sejarah pribadi masa kecil (Foto: Getty Images)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Contoh cerita sejarah pribadi masa kecil selalu diingat oleh sebagian orang. Sebab masa tersebut dianggap sebagai masa-masa paling bahagia dalam hidup. 

Cerita sejarah pribadi masuk kategori cerita sejarah non fiksi. Sebab, teks yang dibuatnya itu berdasarkan pengalaman pribadi dan fakta-fakta yang terjadi pada masa lalu. 

Seperti cerita lainnya, cerita sejarah disusun oleh beberapa struktur, diantaranya latar waktu, latar tempat, dan unsur-unsur lainnya dikutip dari berbagai sumber, Selasa (17/10/2023). 

Contoh Cerita Sejarah Pribadi Masa Kecil

1. Judul: Menjadi Juara Lomba Mewarnai 

Cerita sejarah pribadi masa kecil yang kedua adalah tentang menjadi juara lomba mewarnai. Ini adalah salah satu prestasi yang paling saya banggakan saat masih kecil.

Saya sangat suka mewarnai gambar, baik di buku maupun di kertas kosong. Saya selalu berusaha mewarnai dengan rapi, indah, dan kreatif.

Saya juga sering belajar dari buku-buku atau video tentang teknik mewarnai yang baik dan benar. Suatu hari, guru saya mengumumkan bahwa akan ada lomba mewarnai antar sekolah.

Saya langsung tertarik untuk ikut, karena saya ingin menunjukkan kemampuan saya. Saya pun mendaftarkan diri dan mulai berlatih dengan giat.

Saat hari H tiba, saya mewarnai gambar dengan sebaik-baiknya. Saya merasa puas dengan hasilnya.

Ternyata, juri juga mengapresiasi karya saya. Saya berhasil menjadi juara pertama lomba mewarnai. Saya sangat senang dan bersyukur atas pencapaian ini.

2. Judul: Bermain Layang-layang dengan Ayah

Cerita sejarah pribadi masa kecil yang pertama adalah tentang bermain layang-layang dengan ayah. Ini adalah salah satu kenangan yang paling saya sukai saat masih kecil.

Saya selalu menantikan akhir pekan, karena itu artinya saya bisa bermain layang-layang dengan ayah di lapangan dekat rumah.

Ayah adalah orang yang mengajari saya cara membuat, menerbangkan, dan menarik layang-layang.

Dia juga selalu sabar dan perhatian saat saya kesulitan atau gagal.

Saya sangat senang saat layang-layang saya bisa terbang tinggi dan bebas di langit biru. Saya juga merasa bangga saat ayah memuji saya atau memberi saya tips.

Bermain layang-layang dengan ayah adalah momen yang sangat menyenangkan dan berharga bagi saya.

3. Judul: Bersyukur Bisa Kuliah

Aku adalah seorang anak yang tumbuh dengan serba kekurangan. Ayahku sudah meninggal sejak usiaku sembilan tahun, sedangkan ibuku bekerja sebagai buruh laundry.

Penghasilan yang pas-pasan membuat hidup kami sangat sederhana. Hingga akhirnya, kakakku memutuskan untuk bekerja sebagai TKW di Taiwan.

Semenjak itu, kehidupan keluarga kami lebih baik dari sebelumnya. Ibu tetap bekerja, tapi penghasilannya ditabung untuk biaya sekolahku.

Kami makan untuk sehari-hari dengan uang yang kakakku kirimkan. Beberapa tahun kemudian, aku duduk di bangku kelas 12.

Pada masa ini, banyak siswa dihadapkan pada kebimbangan dalam memilih jalan hidup. Entah itu bekerja, kuliah, atau bahkan menikah.

Ibuku menyuruh untuk bekerja sebagai TKW seperti kakakku karena gajinya cukup besar jika dirupiahkan. Namun, aku tidak ingin bekerja kasar.

Aku sadar bahwa rantai kemiskinan diawali karena minimnya ilmu pengetahuan. Oleh karena itu, aku memilih untuk kuliah.

Ibu sempat sedih mendengar keinginanku. Mengingat, kuliah membutuhkan biaya yang tidak sedikit. Apalagi jika kuliah di luar kota maka harus mempertimbangkan biaya kos, makan, dan sebagainya.

Namun, aku meyakinkan ibuku bahwa aku tidak akan membutuhkan biaya besar dalam kuliah. Aku akan mencari beasiswa untuk meringankan beban beliau.

Beruntungnya, aku benar-benar mendapatkan beasiswa "Bidik Misi" yang membantuku untuk memenuhi biaya UKT dan biaya hidupku di tanah rantau.

Aku memilih jurusan akuntansi di Universitas Brawijaya. Sesekali, aku juga mengikuti Lomba Karya Ilmiah dan Kontes Debat.

Pengalaman-pengalaman tersebut membentuk pribadiku menjadi lebih berani dan percayalah diri. Kuliah memang dapat mengubah mindset seseorang seperti halnya yang aku rasakan saat ini.

Singkat cerita, aku lulus kuliah 3,5 tahun dengan predikat "cumlaude" dan akhirnya bekerja di Kementerian Keuangan.

Pengalaman sebagai orang yang serba kekurangan semasa hidup telah mengantarkanku menjadi pribadi yang tahan banting dan tidak mudah menyerah meraih mimpi. Ibu dan kakakku sangat bangga denganku.

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut