Contoh Gaya Pegas Beserta Rumus dan Pengertiannya
JAKARTA, iNews.id - Contoh gaya pegas beserta rumus dan pengertiannya yang mudah untuk dipahami. Gaya pegas merupakan salah satu jenis gaya yang bisa kita jumpai dalam kehidupan sehari-hari.
Besar kecilnya gaya pegas yang dihasilkan suatu obyek ditentukan oleh kekuatan tarikan atau dorongan.
Gaya pegas adalah gaya tarikan yang ditimbulkan oleh pegas.
Misalnya karet gelang yang direnggangkan akan menimbulkan gaya ke arah bendanya. Gaya itulah yang disebut gaya pegas.
Gaya pegas timbul karena sifat elastik, lenting, atau sifat karet gelang. Sifat elastik ini dimiliki benda yang apabila diubah bentuknya setelah dilepaskan, akan kembali ke bentuk semula.
Pada 1678, Robert Hooke mengemukakan sebuah teori gaya pegas yang berbunyi:
"Apabila pada pegas bekerja sebuah gaya luar, pegas ini akan bertambah panjang sebanding dengan besaran gaya yang telah diberikan".
Pernyataan ini dikenal dengan hukum Hooke. Secara matematis, hukum Hooke dinyatakan dalam rumus sebagai berikut:
F = k.Δx
Keterangan:
F : Gaya berat, gaya pegas, atau gaya yang bekerja pada pegas
k : Konstanta pegas
Δx: Pertambahan panjang
Gaya pegas yang terjadi belum tentu karena benda memiliki sifat elastis, berikut ini beberapa contoh benda yang memiliki gaya pegas dan digunakan dalam kebutuhan sehari-hari, antara lain:
-Jam kasa memiliki nilai gaya pegas yang berfungsi untuk memberikan informasi lokasi kapal pada saat berada di tengah laut.
-Sambungan komponen persneling pada kendaraan memanfaatkan gaya pegas untuk dapat bekerja dengan baik.
-Teleskop memiliki sistem kerja yang dapat digunakan untuk melihat benda luar angkasa agat terlihat lebih dekat.
-Mikrosop berfungsi untuk melihat benda atau komponen kecil yang tak tampak kasat mata.
-Ayunan juga menerapkan sistem gaya pegas.
-Alat ukur gravitasi bumi juga menggunakan pegas.
Demikianlah penjelasan mengenai gaya pegas, rumus, dan contohnya yang mudah dipahami dan dipelajari.
Editor: Komaruddin Bagja