Contoh Limbah Organik, Pengertian dan Cara Memanfaatkannya Lengkap
JAKARTA, iNews.id - Contoh limbah organik merupakan salah satu dari jenis limbah yang sering kita temui di kehidupan sehari-hari. Limbah sendiri terbagi menjadi tiga, yaitu organik, anorganik, dan B3.
Limbah adalah buangan yang kehadirannya tidak dikehendaki lingkungannya karena tidak memiliki nilai ekonomi.Lantas, apa saja contoh limbah organik?
Sebelum membahas contoh limbah organik, limbah organik biasanya berasal dari limbah dapur rumah tangga, kawasan komersial, dan lainnya. Limbah organik juga berasal dari bahan-bahan alami, seperti makanan dan tumbuhan.
Limbah dengan bahan organik biasanya mengandung banyak air, serat, dan senyawa organik kompleks lainnya. Sederhananya, limbah ini akan jauh lebih mudah terurai.
Hal ini berbeda dengan sampah anogranik yang berasal dari bahan nonhayati. Conyoh sampah anorganik adalah produk sintetik, pengolahan bahan tambang, dan lainnya
Salah satu alasan limbah organik mudah terurai karena sampah organik bisa didegradasi oleh mikroba (bakteri pembusuk) atau bersifat biodegradable.
Mengutip dari laman waste4change, sampah organik dibagi menjadi empat kategori, yaitu sisa makanan, kertas padat pembungkus makanan, limbah kayu tidak berbahaya, dan sampah hijau.
Dari empat kategori tersebut, ternyata tidak semua limbah organik dapat terurai dengan cepat dan aman bagi lingkungan, berikut penjelasannya secara detail.
Contoh limbah organik yang pertama adalah sisa makanan, seperti potongan sayur atau kulit buah yang belum diolah. Sampah ini dapat dengan mudah diubah menjadi kompos dan eco enzyme.
Namun, berbeda dengan sisa makanan yang sudah diolah, seperti nasi, daging yang sudah dimasak, sup yang tidak habis dimakan, dan makanan sisa lainnya memiliki potensi untuk mencemari lingkungan.
Sebab jika makanan sisa itu menumpuk dan kekurangan oksigen, maka akan menghasilkan gas metana yang dapat meledak apabila sudah mencapai jumlah tertentu.
Selain itu, limbah ini juga mengundang hewan pengerat seperti tikus, lalat dan sebagainya yang dapat membawa penyakit menular. Oleh karena itu, cara terbaik mengolah limbah ini adalah dengan tidak dibuang, atau dimanfaatkan untuk beternak maggot.
Kertas, kertas tisu, pembungkus, gelas kertas, kardus dan sejenisnya merupakan contoh dari food spoiled paper. Semua limbah itu dapat diuraikan, namun dengan waktu yang berbeda-beda.
Kertas membutuhkan waktu kurang lebih terurai 2 - 6 pekan lamanya. Sedangkan, kantong kertas coklat tanpa pewarna, bisa memakan waktu 6 - 8 pekan. Untuk mempercepat penguraiannya kita bisa memotong kertas menjadi kecil-kecil, kemudian dijadikan sebagai bahan dalam kompos.
Contoh limbah organik terakhir adalah potongan kayu yang belum dilapisi cat, bambu, batok kelapa, dahan, dan ranting. Sampah ini termasuk limbah organik yang bisa terurai.
Kecuali potongan kayu utuh dari pohon, yang membutuhkan kurang lebih 50 - 100 tahun untuk dapat terurai. Namun jika dipotong menjadi ukuran yang dalam ukuran yang lebih kecil maka dapat mengurangi waktu penguraiannya menjadi 6 bulan hingga 100 tahun.
Selain itu, kayu, bambu atau batok kelapa dapat dijadikan serbuk kecil atau dipotong sangat kecil lalu dijadikan bahan tambahan dalam kompo sehingga lebih cepat terurai.
Demikian beberapa contoh limbah organik yang dapat dimanfaatkan menjadi berbagai bahan organik. Semoga bisa bermanfaat ya!
Editor: Puti Aini Yasmin