Contoh Naskah Drama Natal Tentang Kehidupan Sehari-hari, Sederhana tapi Menyentuh Hati
JAKARTA, iNews.id - Contoh naskah drama Natal tentang kehidupan sehari-hari ini bisa dijadikan referensi dalam pagelaran pentas seni. Ada banyak pesan yang bisa disampaikan dalam drama Natal berikut ini.
Perayaan Natal merupakan momen yang penting bagi umat Kristiani untuk mengekspresikan iman dan pengharapan mereka. Salah satu cara yang menarik untuk melakukannya adalah dengan menampilkan pentas seni.
Perayaan Natal di setiap gereja memiliki kekhasan tersendiri. Salah satu bentuk perayaan Natal yang cukup populer adalah pementasan drama.
Merangkum dari berbagai sumber, Jumat (1/12/2023) berikut contoh naskah drama natal tentang kehidupan sehari-hari.
Narator : Hai penonton, kami berempat adalah teman dekat sejak dulu, suka duka sudah pasti pernah kami lalui bersama, tapi apakah persahabatan kami akan tetap bertahan ?
Lulu : Eh ga terasa ya kita berteman udah lama banget
Tasya : Iyaya, dari kecil kita udah deket dan bahkan bertahan sampai sekarang
Echa : Semoga kita tetep deket seperti sekarang ya
Vira : Tentu dong, karena tanpa kalian aku hanyalah butiran debu hihi..
Lulu : Berpelukaaannn (Para pemain berpelukan)
(Muncul Andika dan Riko)
Andika : Eh teletubbies, yaelaa berpelukan mulu
Riko : Iyah, ajak-ajak gue bisa kali
Lulu, Tasya, Echa, dan Vira : Wooo maunya..
Echa : Tumben kalian jam segini udah datang ?
Andika : Yoi, emang kalian belum tau berita penting?
Tasya : Hah ? berita apaan ?
Riko : Nih dengerin ya teletubbies, kita itu bakalan kedatangan temen cewe baru
Vira : Terus hubungannya sama kalian datang cepet apa ?
Andika : Katanya itu cewe cantik banget, anak gaul, orang kaya pula. Bakalan jadi target gue bro
Riko : Eh itu deh kayanya orangnya
Nova : Permisi, boleh aku gabung ?
Andika dan Riko : Ooh boleh banget, mari gabung
Nova : Hallo salam kenal, aku Nova (jabat tangan para pemain satu persatu)
Vira : Kamu asalnya dari mana ?
Nova : Aku asalnya dari Surabaya
Andika : Hah Surga? Ya ampun pantesan cantik banget
Semua : Surabaya wooyyy
Tasya : Tadinya gereja apa va ?
Nova : Aku dariii (perkataan terpotong)
Riko : (Nyanyi) Tak ku pandang dari gereja mana, asal kau berdiri atas firman-Nya, kalau hatimu seperti hatiku, kau lah saudara dan saudariku (gaya genit)
Semua : Modus woo modus
Riko : Ini namanya usaha coyy
Echa : Ya udah yuu kita masuk
(semua pemain meninggalkan panggung)
Narator : Nova pun bergabung bersama teman-teman barunya. 1 bulan kemudian
(Echa dan Lulu duduk berdua berbincang-bincang)
Echa : Udah lama ya kita ga kumpul ber-4 lagi
Lulu : Iyaya, padahal baru sebulan tapi seperti udah lama banget
Echa : Sekarang Tasya dan Vira kalau di ajak kumpul ga bisa terus
(Muncul Lamhot dan Evan)
Johanes : Eh kalian berdua aja kaya ban motor
Lulu : Berdua ? Kita bertiga kali
Evan : Hah ? satu laginya siapa ?
Lulu : Tuhan Yesus, hehe
Evan : Yaelaaa kirain
Johanes : Tumben akhir-akhir ini kalian cuma berdua, biasanya ber-4
Echa : Enggak kok, kemaren-kemaren kita ber-4 ya lu ?
Lulu : Hehe Iyaa
(Muncul Tasya, Vira dan Nova)
Evan : Nah tuh Tasya sama Vira, eh kok tumben bareng Nova ?
Nova : Hay kalian
Tasya : Hay Echa, Lulu, lama ga ketemu
Johanes : Lho tadi katanya baru kemaren kalian kumpul ?
Vira : Hah ? Mana ada, kita tuh sebulan ini jalan-jalan terus, shopping-shopping, kalau ngajak mereka, apalagi Echa, yaaahh mana sanggup dia ikutin kita
Lulu : Kok kamu ngomongnya gitu ?
Nova : Lho fakta kan ? emang kalian sanggup ikutin cara hidup kita yang baru ?
Tasya : Ya jelas enggak lah. Ooh iya, maaf ya kalau kita susah buat diajak kumpul ber-4, tunggu ada waktu luang deh
Evan : Cewek aneh
Vira : Eh Evan lo diem ya, ga usah ikut campur
Lulu : Tasya, Vira, kok kalian jadi gini sih? Inget kita itu sahabat, seharusnya saling mengasihi bukan menghakimi
Tasya : Ooh iya kita dulu sahabat, tapi sekarang kita menemukan sahabat yang sebenarnya, bukan kalian
Nova : Ya udah yuu kita jalan, keburu hujan nih. Jo, ikut kita yuu ?
Johanes : Ga usah makasih
Nova : Iih ayoo dong Jo, mau ya?
Evan : Yee ko maksa sih
Vira : Yuu aah, kita duluan ya guys, by
(Tasya, Vira dan Nova meninggalkan panggung)
Lulu : Cha, ga usah masukin ke hati ya, mungkin dia cuma becanda
Johanes : Iya, cuekkin ajalah cha, kan masih ada aku ? hehe
Echa : Pulang yuu, aku pengen istirahat
Lulu : Ya udah yuu, tapi jangan sedih gitu dong cha
(Para pemain meninggalkan panggung)
Naskah drama Natal tentang kasih persaudaraan yang berjudul "Apakah Hidup Ini Adil?" ini merupakan drama musikal. Cocok jika kalian ingin mementaskannya dengan teman-teman di gereja.
Narator : Terkadang kita tak pernah bisa menebak jalan hidup kita ke depan, jalan persahabatan kita dengan teman, karena tak ada sebuah persahabatan yang mulus tanpa cobaan.
(Di rumah Echa, Echa merenung sendirian)
Echa :(Nyanyi Lagu Allah Peduli)
Banyak perkara
Yang tak dapat kumengerti
Mengapakah harus terjadi
Didalam kehidupan ini
Satu perkara
Yang kusimpan dalam hati
Tiada satupun kan terjadi
Tanpa Allah perduli
Mama : (masuk panggung, kemudian ikut nyanyi bareng sambil menghampiri Echa)
Reff :
Allah mengerti, Allah perduli
Segala persoalan yang kita hadapi
Tak akan pernah dibiarkannya
ku bergumul sendiri.
S'bab Allah mengerti
Echa : Mamaa (peluk mama)
Mama : Kamu kenapa sayang ? Ada masalah apa ?
Echa : Echa gapapa ko ma
Mama : Ga usah boong sama mama, sini cerita sama mama
Echa : Ma, memangnya kalau mau punya temen deket harus jadi orang kaya dulu ya ma ?
Mama : Kok ngomongnya gitu ? Siapa yang bilang gitu ?
Echa : Tadi Tasya sama Vira bilang, katanya mereka sebulan ini pergi jalan-jalan, shopping bareng Nova temen baru kita yang anak orang kaya itu ma, makanya mereka ga pernah main lagi sama aku, soalnya aku ga mungkin bisa ikutin gaya mereka, karena aku kan ga punya uang banyak ma
Mama : Sayang, dengerin mama, ketika kita tidak berkelimpahan harta bukan berarti semuanya berakhir, masih ada teman yang lain yang mungkin lebih menerima kita apa adanya, yang lebih mengerti keadaan kita
Echa : Tapi ma, aku cuma punya sahabat mereka, tapi sekarang mereka jauh dari aku, sekarang aku cuma punya Lulu sahabat aku ma
Mama : No no no, kamu lupa satu hal, kamu masih punya satu sahabat sejati kamu, ia adalah Tuhan Yesus, kamu ingat lagunya
Mama+Echa : (Nyanyi)
Ada satu sobatku yang setia
Tak pernah Dia tinggalkan diriku
Di waktu aku susah
Waktu ku sendirian
Dia selalu menemani diriku
NamaNya Yesus (2x)
Nama Yesus
Yang menghibur hatiku. (2x)
Mama : Nah sekarang kamu ga boleh sedih lagi ya, gimana kalau sekarang kita bikin kue kesukaan kamu?
Echa : Ayoo ma
(Mama dan Echa meninggalkan panggung)
Demikianlah contoh naskah drama natal tentang kehidupan sehari-hari.
Editor: Simon Iqbal Fahlevi