Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Foto-Foto Prabowo Kunjungi Museum Pengkhianatan PKI di Lubang Buaya
Advertisement . Scroll to see content

Contoh Puisi Tentang Hari Kesaktian Pancasila

Jumat, 29 September 2023 - 21:43:00 WIB
Contoh Puisi Tentang Hari Kesaktian Pancasila
Contoh puisi tentang Hari Kesaktian Pancasila. (Foto: Freepik)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Contoh puisi tentang Hari Kesaktian Pancasila bisa dijadikan sebagai referensi tugas sekolah. Hari nasional tersebut diperingati setiap 1 Oktober setiap tahunnya. 

Hari Kesaktian Pancasila dijadikan sebagai momentum untuk mengenang peristiwa gerakan 30 September atau G30S/PKI. 

Tak hanya itu, peringatan tersebut juga menjadi pengingat bagi kita sebagai Warga Negara Indonesia untuk selalu berpedoman kepada Pancasila sebagai dasar negara dan ideologi negara. 

Beragam cara dilakukan untuk menyemarakkan Hari Kesaktian Pancasila, salah satunya dengan mengadakan lomba membaca puisi

Bagi yang belum mendapatkan inspirasi dalam menulis puisi, berikut ini contoh puisi tentang Hari Kesaktian Pancasila dikutip berbagai sumber, Jumat (29/9/2023). 

Contoh Puisi Tentang Hari Kesaktian Pancasila

1. Judul: Kesaktian Pancasila

Karya: Ira Novita Situmorang 

30 September mengukir sejarah pilu bagi bangsa ini
Menyisakan darah yang tertumpah untuk melawan pengkhianat negara
Para Jendral memberikan kesetiaannya pada negara, pada Indonesia
Sebagai bukti kecintaannya pada bangsa kita

Mereka melawan penganut komunisme
Yang bertentangan dengan prinsip-prinsip Pancasila
Yang mencoba merebut kekuasaan negara
Yang mencoba mengambil alih negara

1 Oktober 1965
Indonesia menggaungkan saktinya Pancasila
Sebagai ideologi berbangsa dan bernegara
Mari kita jaga dan pertahankan Pancasila
Jangan sampai muda membiaskan makna Pancasila
Karena Pancasila bukti dari kesetiaan kita
Pada negara pada Indonesia

2. Judul: Pahlawan Revolusi

Karya: Hj. Fatimatuzzahro

Saat itu
Saat dini hari
Ketika rembulan belum pergi
Dan belum datangnya mentari
Ada peristiwa yang memilukan hati
Dan menyedihkan hati

Tanggal 1 Oktober 1965
Para putra terbaik bangsa
Para perwira negara
Telah gugur bersama

Pahlawan Revolusi
Tujuh pahlawan sejati
Rela nyawanya pergi
Demi membela Pancasila sakti

Dan saat itulah deraian air mata
Di tanah air tercinta
Tak kuasa melihat semua peristiwa
Korban pengkhianatan yang nyata

Kini, puluhan tahun sudah kau pergi
Namun masih mengharumi negeri ini
Karena jasamu yang terpatri
Membela bangsa ini

Pahlawan Revolusiku
Pahlawan sejatiku
Sejarah tak termakan oleh waktu
Kami akan selalu mengingat jasamu

Tuhan, berilah tempat terbaik untuk mereka
Berilah surga untuk mereka
Karena mereka pejuang tanah air tercinta

3. Judul: Aliran Darah dalam Gulita

Karya: Zulfa Ihz

Gulitaku kau kira pejam?
Sayang, Kau salah Sayang
Gulitaku semarak Petasan
Sayang, bukan Sayang

Aku ingin terpejam sepertimu
Mengukir mimpi yang hendak diraih bangsa ini
Lagi-lagi ku bilang sayang,
Nyatanya belum sempat kepala menyentuh bantal
Tubuhku lebih dulu dibangunkan

Pintu-pintuku berteriak
“Ada orang – ada orang!”
Dinding-dinding bergetar
Ada pelatuk yang ditarik dengan gentar

Lantas?
Aliran darah dalam gulita
Membawaku hilang dibekap malam
Meski tak mengalir sederas sungai
Arus darah-darah itu sampai pada sejarah

4. Judul: Warna Merah yang Berdarah

Karya: Arsy Ramadhani

Jika teringat kembali tentang kisah
Sebuah keadaan yang sedikit tak berarah
Sedikit membabi buta namun itu sejarah
Karena adanya percaya yang beda arah

Memberikan sebuah doa padanya yang tidak tercatat
Sebagai rasa kata yang tidak berkutat
Begitu katanya rasa sakit yang merambat
Namun jiwa tak bisa berbuat

Hari itu langit berwarna merah
Hari itu juga jiwa mulai tak berarah
Warna merah yang disebut dengan darah
Memberikan suatu cerita yang terkisah

5. Judul: Pancasila 

Karya: Poetry Kribo

Bertengger kokoh melindungi bangsa
Memaknai sila dengan rumusan bait bermakna
Bukan hanya sekedar kata membawa suka
Memperingati sepenuh jiwa

Kelahiranmu membawa damai pada persatuan
Menjunjung tinggi cinta terbaik untuk perdamaian
Namamu harum mengobarkan semangat kebersamaan
Jiwa berkobar dalam nilai penuh pengertian

Menempatkan dada kobarkan semangat dalam dada
Bangga anak negeri tiada tara
Kini perlahan mereka mulai lupa
Ku hanya mampu memberi syair pada lara pada cinta

Garuda muda kembali mengepakkan sayapnya
Menyadarkan akan besar perjuangan yang ada
Kepak sayap burung-burung kecil bertengger sila dari pancasila
Sungguh Kesaktian tak tertanding selain butir peradilan bangsa

Itulah tadi informasi mengenai contoh puisi tentang Hari Kesaktian Pancasila. Semoga dengan membaca kumpulan puisi di atas dapat membuat kita semakin menghargai perjuangan para pahlawan!

Editor: Johnny Johan Sompotan

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut