Contoh Teks Eksposisi Singkat Tentang Lingkungan
JAKARTA, iNews.id - Contoh teks eksposisi singkat tentang lingkungan menarik untuk diulik kali ini. Jenis teks satu ini kerap kita temukan di mata pelajaran Bahasa Indonesia.
Menurut Kosasih (2012) dalam bukunya yang berjudul Dasar-dasar Keterampilan Bersastra, menjelaskan teks eksposisi adalah sebuah karangan yang berisikan informasi dan dibuat untuk memberikan pengetahuan kepada para pembaca baik berisi fakta ilmiah maupun non fiksi.
Ciri-ciri teks eksposisi yakni berisi tentang informasi atau pengetahuan yang dijelaskan secara singkat, padat, jelas, dan lugas. Selain itu, juga harus memenuhi unsur 5W+1H (Apa, siapa, kapan, di mana, mengapa, dan bagaimana).
Teks eksposisi terdapat berbagai struktur, yaitu pernyataan pendapat (Tesis), argumentasi, dan penegasan ulang, Berbagai tema dapat dijadikan pembahasan pada teks ini, salah satunya tentang lingkungan.
Inilah kumpulan contoh teks eksposisi singkat tentang lingkungan dikutip berbagai sumber, Rabu (18/10/2023).
1. Judul: Kerusakan Lingkungan
Kerusakan lingkungan semakin bertambah seiring dengan berjalannya waktu. Namun, kenyataannya masih banyak masyarakat yang merusak alam.
Keserakahan manusia memang membuat alam mengalami banyak kerugian dan kehilangan daya yang dimilikinya. Bencana alam terjadi karena semakin banyak manusia yang tidak peduli dengan lingkungan.
Padahal menjaga lingkungan alam sekitar adalah tindakan yang sangat penting dilakukan. Tujuannya tentu saja menciptakan masa depan lebih baik yang dapat dinikmati oleh anak cucu.
Kini setiap hari banyak warga terlihat sangat santai membuang sampah sembarangan ke aliran air seperti sungai. Banyak juga warga yang membakar sampah hingga menimbulkan asap hitam pekat.
Tidak hanya itu, masih banyak perusahaan yang menebang habis hutan demi kepentingan sendiri. Ada juga perusahaan yang terus menghasilkan polusi udara. Ulah manusia yang tidak bertanggung jawab seperti itu membuat banyak bencana, seperti banjir bandang, tanah longsor, bahkan pencemaran udara.
Kondisi lingkungan alam saat ini semakin parah, tetapi apakah kita hanya akan berdiam diri? Kita harus turut aktif berperan dalam menjaga kelestarian alam.
Banyak tindakan yang bisa dilakukan mulai dari diri kita sendiri. Ajarkan juga tindakan baik kepada anak-anak untuk mulai mencintai lingkungan sejak dini. Kelestarian alam yang kita jaga sejak sekarang tentunya akan kita nikmati. Kelak anak cucu kita juga tetap bisa menikmati keindahan alam dan terhindar dari berbagai jenis bencana alam.
2. Judul: Kenakalan Remaja di Lingkungan Sosial
Kenakalan remaja menjadi salah satu masalah di lingkungan sosial yang semakin marak ditemukan. Kenakalan remaja berupa perilaku menyimpang yang dilakukan oleh para remaja.
Salah satu penyebab dari kenakalan remaja adalah kondisi ketika para remaja sudah menganggap dirinya dewasa, tetapi kenyataannya mereka masih anak-anak usia 13 tahun hingga 18 tahun.
Banyak faktor yang membuat remaja memiliki perilaku buruk hingga menimbulkan kenakalan remaja. Misalnya, keluarga yang buruk, pergaulan dengan teman yang memiliki sikap buruk, dan lainnya.
Kenakalan remaja dapat berupa tindakan tawuran, seks bebas, menggunakan narkoba, merokok, dan lain sebagainya.
Usia remaja memang usia dimana seorang masih labil dan mencari jati diri, sehingga rentan terpengaruh dengan hal-hal buruk dari orang lain.
Mereka seharusnya bisa tumbuh dengan baik di dalam lingkungan yang baik. Selain itu, pendidikan yang tepat dan dukungan orang tua juga sangat dibutuhkan untuk para remaja melewati proses tersebut.
Perkembangan remaja harus dikelilingi dengan lingkungan sosial yang baik, seperti pendampingan dari orang tua, pendidikan yang positif, dan lingkungan pergaulan yang positif.
Tindakan tersebut dapat dilakukan sebagai salah satu upaya mencegah kenakalan remaja terjadi di lingkungan sosial.
3. Judul: Pembangunan dan Bencana Lingkungan
Bumi saat ini sedang menghadapi berbagai masalah lingkungan yang serius. Enam masalah lingkungan yang utama tersebut adalah ledakan jumlah penduduk, penipisan sumber daya alam, perubahan iklim global, kepunahan tumbuhan dan hewan, kerusakan habitat alam, serta peningkatan polusi dan kemiskinan.
Dari hal itu dapat dibayangkan betapa besar kerusakan alam yang terjadi karena jumlah populasi yang besar, konsumsi sumber daya alam dan polusi yang meningkat, sedangkan teknologi saat ini belum dapat menyelesaikan permasalahan tersebut.
Para ahli menyimpulkan bahwa masalah tersebut disebabkan oleh praktik pembangunan yang tidak memperhatikan kelestarian alam, atau disebut pembangunan yang tidak berkelanjutan. Seharusnya, konsep pembangunan adalah memenuhi kebutuhan manusia saat ini dengan mempertimbangkan kebutuhan generasi mendatang dalam memenuhi kebutuhannya.
Penerapan konsep pembangunan berkelanjutan pada saat ini ternyata jauh dari harapan. Kesulitan penerapannya terutama terjadi di negara berkembang, salah satunya Indonesia.
Sebagai contoh, setiap tahun di negara kita diperkirakan terjadi penebangan hutan seluas 3.180.243 ha (atau seluas 50 kali luas kota Jakarta). Hal ini juga diikuti oleh punahnya flora dan fauna langka. Kenyataan ini sangat jelas menggambarkan kehancuran alam yang terjadi saat ini yang diikuti bencana bagi manusia.
Pada tahun 2005 – 2006 tercatat, telah terjadi 330 bencana banjir, 69 bencana tanah longsor, 7 bencana letusan gunung berapi, 241 gempa bumi, dan 13 bencana tsunami. Bencana longsor dan banjir itu disebabkan oleh perusakan hutan dan pembangunan yang mengabaikan kondisi alam.
Bencana alam lain yang menimbulkan jumlah korban banyak terjadi karena praktik pembangunan yang dilakukan tanpa memperhatikan potensi bencana. Misalnya, banjir yang terjadi di Jakarta pada Februari 2007, dapat dipahami sebagai dampak pembangunan kota yang mengabaikan pelestarian lingkungan.
Menurut tim ahli Pusat Penelitian dan Pengembangan Sumber Daya Air, penyebab utama banjir di Jakarta ialah pembangunan kota yang mengabaikan fungsi daerah resapan air dan tampungan air.
Hal ini diperparah dengan saluran drainase kota yang tidak terencana dan tidak terawat serta tumpukan sampah dan limbah di sungai. Akhirnya, debit air hujan yang tinggi menyebabkan bencana banjir yang tidak terelakkan.
Masalah lingkungan di atas merupakan masalah serius yang harus segera diatasi. Meskipun tidak mungkin mengatasi keenam masalah utama lingkungan tersebut, setidaknya harus dicari solusi untuk mencegah bertambah buruknya kondisi bumi.
4. Judul: Manajemen Pengelolaan Sampah
Sampah, yang dipandang sebagai barang yang tidak berguna, bisa dijadikan sumber pendapatan apabila dikelola dengan baik. Sampah merupakan sumber daya yang dapat diolah menjadi barang bernilai ekonomi.
Apa yang telah dilakukan warga Pasar Ciputat, Tangerang, bisa dijadikan contoh. Warga setempat berhasil mengolah sampah dengan peralatan yang disediakan pihak swasta melalui perjanjian dengan pemerintah daerah.
Contoh lain yaitu kegiatan yang dilakukan warga Kaliabang, Kota Bekasi. Warga serta pengurus RW setempat melakukan pengolahan sampah lingkungan.
Sampah dapur atau sampah rumah tangga diubah menjadi kompos dan pupuk cair. Sampah yang diolah adalah sampah basah langsung oleh warga. Langkah yang dilakukan dengan sosialisasi kepada warga agar memisahkan sampah basah dan kering. Hasil kompos yang diperoleh bisa mencukupi kebutuhan warga dan lingkungan sekitarnya.
Di samping itu, hasil kompos dijual ke instansi pemerintah dan swasta di lingkungan setempat. Produksi kompos dari sampah lingkungan bisa memberi kegiatan bagi warga dan pemasukan yang positif. Termasuk juga produksi pupuk cair bisa dirasakan untuk menyuburkan tanah warga.
Berdasarkan contoh-contoh tersebut, pengolahan sampah memang tidak lepas dari keterlibatan warga masyarakat. Masyarakat harus diajari memilah sampah organik dan anorganik. Peranan pemerintah diperlukan di dalam masalah sosialisasi dan pembudayaannya. Bagaimana pun masih banyak warga yang belum tahu cara mengumpulkan dan mengolah sampah yang mereka hasilkan.
Dalam mengolah sampah diperlukan suatu teknologi. Biaya penyediaan teknologi pengolahan sampah tersebut tidak sebanding dengan keharusan pemerintah untuk menyiapkan dana ratusan miliar tiap tahunnya untuk perbaikan jalan gara-gara sampah.
Apabila pemerintah berhasil menggandeng pihak swasta di dalam penyediaan teknologi pengolahan sampah, biaya dapat lebih ditekan. Peran swasta juga dapat dilibatkan di dalam penyaluran dan pembelian produk-produknya. Usaha tersebut tentunya akan lebih ringan lagi.
5. Judul: Perubahan Iklim: Tantangan Global yang Mendesak
Perubahan iklim adalah salah satu tantangan terbesar yang dihadapi umat manusia saat ini. Fenomena ini tidak hanya mempengaruhi lingkungan kita, tetapi juga berdampak serius pada kehidupan sehari-hari kita.
Bukti ilmiah yang kuat menunjukkan bahwa aktivitas manusia, seperti pembakaran fosil, deforestasi, dan produksi gas rumah kaca, adalah penyebab utama dari perubahan iklim yang sedang berlangsung.
Pemanasan global adalah salah satu aspek paling mencolok dari perubahan iklim. Selama beberapa dekade terakhir, suhu rata-rata permukaan bumi telah mengalami peningkatan yang signifikan.
Peningkatan suhu ini tidak hanya berdampak pada cuaca yang lebih ekstrem, tetapi juga menyebabkan berbagai masalah lainnya, seperti naiknya permukaan laut, terancamnya spesies-spesies yang hidup di lingkungan tertentu, dan hilangnya es di kutub utara dan selatan.
Selain pemanasan global, perubahan iklim juga berdampak pada pola curah hujan yang tidak stabil. Di beberapa wilayah, ini menyebabkan kekeringan yang parah, sementara di wilayah lain, banjir menjadi lebih sering dan lebih merusak. Pertanian dan ketahanan pangan menjadi semakin rentan akibat perubahan ini, yang pada gilirannya dapat memicu krisis pangan global.
Dampak perubahan iklim juga dirasakan dalam berbagai aspek kehidupan sehari-hari, seperti kualitas udara yang buruk, peningkatan penyakit yang terkait dengan iklim, dan bahkan konflik sosial dan migrasi akibat perubahan iklim. Semua ini menjadi indikator nyata bahwa kita harus bertindak sekarang untuk mengatasi masalah ini.
Tindakan mitigasi perubahan iklim menjadi sangat penting. Kita perlu beralih dari sumber energi fosil ke sumber energi terbarukan, seperti energi matahari dan angin.
Penanaman pohon dan pelestarian hutan juga sangat diperlukan untuk mengurangi emisi karbon dioksida. Selain itu, kesadaran masyarakat tentang pentingnya mengurangi jejak karbon pribadi juga harus ditingkatkan.
Pemerintah, industri, dan masyarakat sipil perlu bekerja sama untuk menciptakan solusi yang efektif dan berkelanjutan dalam menghadapi perubahan iklim. Segera mengurangi emisi gas rumah kaca dan mengambil langkah-langkah untuk melindungi planet ini adalah tanggung jawab bersama kita.
Kesimpulannya, perubahan iklim adalah masalah global yang memerlukan perhatian serius dan tindakan segera. Dengan kerja sama dan komitmen bersama, kita dapat menghentikan atau setidaknya memperlambat perubahan iklim ini dan melindungi planet ini untuk generasi mendatang.
Demikian kumpulan contoh teks eksposisi singkat tentang lingkungan. Semoga menginspirasi ya!
Editor: Johnny Johan Sompotan