Corona Terus Meluas, DPR Minta Digelar Tes di Tiap Kelurahan Berzona Merah

JAKARTA, iNews.id - Jumlah pasien positif akibat terpapar virus Corona terus bertambah. Pemerintah didesak lebih serius dalam menangani pandemi tersebut.

Anggota Komisi IX DPR RI, Kurniasih Mufidayati mengusulkan kepada pemerintah untuk menggelar tes Reverse transcription polymerase chain reaction (RT-PCR) di sejumlah kelurahan yang berzona merah atau menjadi epicentrum dari penyebaran virus Covid-19 (Corona) tersebut.

Baca Juga

Yordania Akui Ikut Gabung AS dalam Membombardir Suriah dengan Target ISIS

"Saya mengusulkan di daerah epicentrum dilakukan test PCR berbasis kelurahan yang zona merah. Agar bisa segera dilakukan trasing kontak pasien positif," kata Mufida, saat dihubungi wartawan, Rabu (29/4/2020).

Tak hanya sekedar melakukan pemeriksaan saja, ia meminta agar pemerintah membuat target perhari-nya dari pemeriksaan PCR di kelurahan berzona merah tersebut. Menurut dia, pemeriksaan di wilayah ini harus lebih banyak dibandingkan dengan wilayah lain yang tidak ditetapkan sebagai zona merah.

Baca Juga

Pasien Positif Corona Sumsel Jadi 143 Orang, Ini Rinciannya

"Harus berbanding dengan jumlah penduduk. Dan disesuaikan dengan tingkat keparahan daerahnya. Bisa belajar dari negara lain," ujarnya.

Sementara, Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19, Achmad Yurianto menyampaikan bahwa sampai saat ini pemerintah menargetkan 10.000 ribu pemeriksaan spesimen dengan menggunakan tes Reverse transcription polymerase chain reaction (RT-PCR). Dengan begitu, pemerintah bisa lebih cepat tanggap mendekteksi penyebaran dari virus tersebut.

Sejalan dengan itu, kata dia, pemerintah berupaya untuk meningkatkan jumlah laboratorium untuk menggenjot kapasitas pemeriksaan spesimen.

"Di bidang kesehatan juga untuk tanggap dalam Covid-19 harus menuju target untuk melakukan 10.000 tes PCR Real Time perhari, dengan mengaktifkan 78 laboratorium dari 32 laboratorium yang sebelumnya," kata Yuri, dalam jumpa persnya, di Kantor BNPB, Jakarta, Rabu (15/4/2020).

Editor: Muhammad Fida Ul Haq