Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Waspada! BMKG Prediksi Cuaca Ekstrem Landa Sejumlah Daerah saat Libur Nataru
Advertisement . Scroll to see content

Cuaca Terik di Indonesia Bukan karena Gelombang Panas, Ini Penjelasan BMKG

Sabtu, 14 November 2020 - 12:24:00 WIB
Cuaca Terik di Indonesia Bukan karena Gelombang Panas, Ini Penjelasan BMKG
Ilustrasi, BMKG menilai suhu panas dan terik di wilayah Indonesia meningkat dalam beberapa hari terakhir bukan termasuk gelombang panas. (Foto: Sindo Media).
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Pantauan Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) suhu panas dan terik di wilayah Indonesia meningkat dalam beberapa hari terakhir. Kondisi tersebut bukan termasuk gelombang panas.

Penjelasan BMKG, gelombang panas dalam ilmu klimatologi didefinisikan sebagai periode cuaca (suhu) panas yang tidak biasa dan berlangsung lima hari berturut-turut atau lebih sesuai batasan Badan Meteorologi Dunia atau WMO disertai oleh kelembapan udara tinggi.

"Untuk dianggap sebagai gelombang panas, suatu lokasi harus mencatat suhu maksimum harian melebihi ambang batas statistik, misalnya 5 derajat celsius lebih panas dari rata-rata klimatologis suhu maksimum. Apabila suhu maksimum tersebut terjadi dalam rentang rata-ratanya dan tidak berlangsung lama, tidak dikatakan sebagai gelombang panas," dikutip dari keterangan Biro Hukum dan Organisasi Bagian Hubungan Masyarakat BMKG, Sabtu (14/11/2020).

Gelombang panas umumnya terjadi berkaitan dengan berkembanganya pola cuaca sistem tekanan atmosfer tinggi di suatu area secara persisten dalam beberapa hari. Dalam sistem tekanan tinggi tersebut, terjadi pergerakan udara dari atmosfer bagian atas menuju permukaan (subsidensi) sehingga termampatkan dan suhunya meningkat.

Pusat tekanan atmosfer tinggi ini menyulitkan aliran udara dari daerah lain masuk ke area tersebut. Semakin lama sistem tekanan tinggi ini berkembang di suatu area, semakin meningkat panas di area tersebut, dan semakin sulit awan tumbuh di wilayah tersebut.

"Pantauan BMKG terhadap suhu maksimum di wilayah Indonesia, memang suhu tertinggi siang hari ini mengalami peningkatan dalam beberapa hari terakhir. Tercatat suhu >36C terjadi di Bima, Sabu dan di Sumbawa pada catatan meteorologis (12/11/2020). Suhu tertinggi pada hari itu tercatat di Bandara Sultan Muhammad Salahudin, Bima yaitu 37,2C," penjelasan BMKG.

Data BMKG juga menunjukkan ada sejumlah faktor yang menyebabkan peningkatan suhu maksimum dalam beberapa hari ini.

Pertama, November, kedudukan semu gerak matahari tepat di atas Pulau Jawa dalam perjalannya menuju posisi 23 lintang selatan setelah meninggalkan ekuator. Posisi semu Matahari di atas Pulau Jawa akan terjadi 2 kali, yaitu di November dan April sehingga puncak suhu maksimum mulai dari Jawa hingga NTT terjadi di seputar bulan-bulan tersebut.

Kedua, cuaca cerah juga menyebabkan penyinaran langsung sinar matahari ke permukaan lebih optimal sehingga terjadi pemanasan suhu permukaan.

"Cuaca cerah di Jakarta dalam dua hari terakhir berkaitan dengan berkembangnya siklon tropis VAMCO di Laut China Selatan yang menarik masa udara dan awan-awan sehinggga menjauhi wilayah Indonesia bagian selatan sehingga cuaca cenderung menjadi lebih cerah dalam dua hari terakhir," dijelaskan BMKG.

Editor: Kurnia Illahi

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut