Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Waspada Cuaca Ekstrem di Libur Nataru, Pemerintah Minta Warga Pantau Peringatan BMKG
Advertisement . Scroll to see content

Curah Hujan Meningkat Periode Oktober-November, BMKG Minta Masyarakat Waspada

Rabu, 07 Oktober 2020 - 10:13:00 WIB
Curah Hujan Meningkat Periode Oktober-November, BMKG Minta Masyarakat Waspada
Ilustrasi hujan lebat disertai angin di Daerah Istimewa Yogyakarta. (Foto: iNews.id/Kuntadi)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), mengidentifikasi terjadinya fenomena La Nina dengan pada level moderat mulai terjadi di Samudera Pasifik. Masyarakat diminta waspada karena curah hujan meningkat.

Hal itu berdasarkan analisa dengan badan iklim lainnya yakni National Oceanic and Atmospheric Administration (NOAA) Amerika, Japan Meteorological Agency (JMA) Jepang dan Bureau of Meteorology Australia pada 1 Oktober 2020

Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati mengatakan dengan adanya fenomena tersebut maka diprediksi hingga akhir tahun sudah mencapai lebih dari indeks.

“Jadi diprediksi akhir tahun ini anomali suhu muka laut di Samudra Pasifik diprediksi akan mencapai minus 1 derajat Celcius bahkan lebih. Yang artinya mencapai fase atau kondisi moderat,” katanya dalam Rakornas Antisipasi Bencana Hidrometeorologi dan Gempa Bumi-Tsunami secara virtual, Rabu (7/10/2020).

Lalu, apa dampak yang terjadi dari fenomena La Nina? Dwikorita mengatakan bahwa fenomena La Nina ini telah diamati selama dua bulan berturut-turut.

Fenomena ini, katanya diakibatkan adanya anomali negatif suhu muka air laut yang akhirnya berdampak terjadinya aliran massa udara basah yang kuat dari arah Samudra Pasifik bagian tengah ekuator menuju Kepulauan Indonesia.

“Dampak lanjutnya adalah meningkatkan penguapan atau pasokan air di wilayah kepulauan Indonesia, sehingga curah hujan bulanan di wilayah kita kepulauan Indonesia akan meningkat. Diprediksi meningkat dapat mencapai 40 persen peningkatannya,” kata Dwikorita.

Dwikorita menjelaskan dari peta kondisi La Nina yang diprediksi yakni pada September, Oktober, November yang menunjukkan curah hujan bulanan semakin besar di mana curah hujannya semakin melampaui 40 persen.

“Diprediksi mulai Oktober ini sampai November dampak La Nina ini akan mengenai hampir di seluruh wilayah Indonesia yaitu dengan curah hujan intensitas atau curah hujan lebat kecuali di Sumatera,” katanya.  

Dwikorita pun meminta semua pihak bersiap menghadapi fenomena La Nina dimana seluruh wilayah Indonesia kecuali Sumatera yang akan mengalami curah hujan bulanan dengan intensitas lebat.

"Oleh karena itu, maka karena ini ketahuannya sudah Oktober baik di deteksi oleh Amerika, Jepang, Australia dan Indonesia maka kami terpaksa mengajak untuk bersiap karena ini sudah di depan mata kita. Oktober-November sebagian besar wilayah Indonesia kecuali Sumatera akan mengalami curah hujan bulanan yang tinggi 40 persen dari normalnya,” katanya. 

Editor: Muhammad Fida Ul Haq

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut