CVR Sriwijaya Air SJ 182 Belum Ketemu, Ini yang Dilakukan KNKT untuk Investigasi Penyebab Pesawat Jatuh
JAKARTA, iNews.id - Tim SAR gabungan berhasil menemukan black box atau kotak hitam berisi flight data recorder (FDR) pesawat Sriwijaya Air SJ 182 yang jatuh di perairan Kepulauan Seribu. Sementara itu black box berisi cockpit voice recorder (CVR) masih dicari.
Ketua Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) Kementerian Perhubungan, Soerjanto Tjahjono mengatakan akan menempuh berbagai macam cara untuk menginvestigasi penyebab pesawat jatuh. Hal itu untuk mengantisipasi jika nantinya CVR tidak berhasil ditemukan.
“Kami akan gunakan segala macam cara (untuk investigasi jika CVR tak ditemukan),” ujarnya saat ditemui di dermaga Pelabuhan JICT, Jakarta, Rabu (13/1/2021).
Salah satu caranya dengan melakukan analisis dari data temuan yang terekam dalam flight data recorder atau FDR melalui noise atau suara di balik percakapan yang tertangkap dalam alat tersebut. Percakapan tersebut harus didengar dengan sangat teliti dan detail hingga berulang kali.
“Ketika pilot memberi jawaban ke AirNav, kami dengarkan berulang kali bahkan sampai seribu kali,” ucapnya.
Soerjanto menambahkan, KNKT akan menganalisis bunyi-bunyi khusus yang mengindikasikan terjadinya keadaan tertentu lewat suara yang terkirim ke tower AirNav. Nantinya, bunyi-bunyi tersebut akan dicocokkan dengan data yang didapatkan dari pabrikan pesawat.
“Kalau di belakang ada bunyi tit tot tetet kami punya contoh suara, bunyi tetet (misalnya) mesin mau mati, pilotnya mau lepas kita dapat dari pabrik 85 macam,” ujarnya.
Menurutnya data yang diperoleh investigator dari saluran tunggal yakni FDR sangat terbatas untuk bisa menarik kesimpulan. Oleh karena itu, penemuan CVR sama pentingnya dengan penemuan black box FDR.
“Kalau tidak ada CVR, kami coba ketika dia jawab ke tower kami dengerkan ada background noise atau tidak tapi ya sangat terbatas,” ucapnya.
Editor: Rizal Bomantama