Danantara Larang Istri Direksi BUMN Ikut Campur: Ini Kantor, Bukan Warisan Orang Tua
JAKARTA, iNews.id - Chief Operating Officer (COO) Danantara, Dony Oskaria mengungkapkan sejumlah larangan kepada direksi Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Salah satunya ditujukan kepada istri direksi BUMN untuk mencampuri urusan suaminya di kantor.
Adapun, Dony mengaku kerap mengumpulkan direksi BUMN baru setelah menggelar Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) dan ada pergantian jajaran pengurus.
Dalam kesempatan tersebut, Dony menitipkan pesan kepada direksi perusahaan pelat merah yang baru menjabat untuk tidak melibatkan istri untuk acara-acara perusahaan.
"Ini kan kantor, bukan warisan orang tua, jadi maksud saya, ini sebetulnya basic, tapi basic ini akan mempengaruhi behavior," ucap Dony di Plataran Senayan, Jakarta, dikutip, Rabu (19/6/2025).
Selain itu, Dony juga melarang seluruh direksi BUMN untuk tidak bermain golf di hari kerja. Dia menyebut, hal itu memberikan cerminan yang kurang baik dari perspektif bisnis.
"Saya bilang ke mereka (direksi BUMN), saya tidak suka orang main golf di weekdays. Bukan apa-apa, itu memberikan optik yang tidak bagus kepada masyarakat, kita digaji bagus, masa iya hari kerja ada di lapangan golf," ucapnya.
Dia juga menegaskan bahwa pengurus perusahaan pelat merah semestinya bekerja keras untuk menjaga kinerja perusahaan. Di bawah pengelolaan Danantara, para direksi BUMN akan dilarang keras untuk bermain golf saat hari kerja.
Selain larangan bermain golf saat hari kerja, dia menegaskan kepada direksi BUMN agar tidak perlu memiliki protokol.
"Saya juga bilang, saya tidak suka orang punya protokol banyak-banyak. Bahkan istri juga ada protokolnya. Saya banyak ketemu CEO di dunia tidak punya protokol 10, ajudannya 8, apalagi kita pegawai negara," kata dia.
Dony juga menegaskan kepada direksi BUMN tidak boleh mempunyai utang budi kepada siapa pun. Pasalnya, seseorang yang terpilih menjabat direksi BUMN murni berdasarkan kemampuan, dan kompetensi seseorang untuk mengurus perusahaan tersebut.
"Karena kalian (direksi BUMN) dipilih secara profesional, berdasarkan kepada kompetensi," kata Dony.
"Kemudian saya sampaikan juga bahwa kalian tidak boleh ada yang menekan-nekan. Jadi tidak boleh kerjaan yang ditekan karena nama si A, si B, si C, kalau ada yang menekan silakan laporkan ke saya, kalau saya tidak mampu akan saya laporkan lagi ke atasnya," ucapnya.
Editor: Aditya Pratama