Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : BGN Sebut Danantara bakal Gelontorkan Rp20 Triliun untuk Biayai Peternakan Ayam MBG
Advertisement . Scroll to see content

Danantara Ungkap Biang Kerok Banyak BUMN Karya Sakit, Ternyata gegara Hal Ini!

Senin, 17 November 2025 - 11:53:00 WIB
Danantara Ungkap Biang Kerok Banyak BUMN Karya Sakit, Ternyata gegara Hal Ini!
Danantara mengungkapkan penyebab banyak BUMN Karya sakit. (Dok. Danantara)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Managing Director Non-Financial Holding Operasional Danantara, Febriany Eddy mengungkapkan penyebab banyak BUMN Karya sakit. Menurutnya, hal itu karena kurangnya perencanaan pembangunan proyek infrastruktur.

Akibatnya, kata Febriany, hal ini membuat estimasi biaya proyek membengkak hingga waktu pelaksanaan meleset dari target. Keuangan perusahaan pun menjadi tak sehat dan berdarah-darah.

"Sudah gitu project eksekusinya, kadang perencanaan kurang. Misal kondisi tanah seperti apa, (desain) bangunan seperti apa. Nah hal ini kadang suka miss (terlewat). Tidak dilakukan di depan, ide klien juga tidak dikasih, BUMN juga tidak," ujar Febriany dalam media briefing dikutip Senin (17/11/2025).

Ia memberi contoh proyek yang dilelang pemerintah, seperti Proyek Tol Gilimanuk-Mengwi dan sudah dilakukan groundbreaking oleh Presiden ke-7 Joko Widodo namun berhenti di tengah jalan karena badan usaha tidak mendapatkan financial close.

"Makanya planning itu penting sekali. Jadi kalau sudah mulai tidak ada lagi tantangan. Banyak juga yang mulai tanpa financial close. Bisa dibayangkan, tengah jalan dia harus berhenti karena tidak ada uang," tutur dia.

Febriany menilai, sebetulnya sektor usaha jasa konstruksi di Indonesia masih cukup bagus, meskipun pertumbuhannya masih single digit. Namun kondisi-kondisi seperti kurang matangnya perencanaan, hingga banyaknya penyedia jasa konstruksi, terlebih BUMN, hingga pasarnya menjadi semakin sempit.

"Sehingga miss terus, cost overrun, over schedule, terus legalnya juga. Di tengah jalan ditutup, tengah jalan (proyek) di-suspend," lanjutnya.

Tak cuma itu, ia juga menyoroti, sistem tender proyek-proyek infrastruktur selama ini. Bahkan 1 proyek saja, sesama perusahaan negara akan saling berkompetisi. Menurunkan harga hingga menggerus margin kerap dilakukan agar mendapatkan sebuah pekerjaan.

"Banyak bisnis BUMN ini yang saling kanibal, contoh BUMN karya, 7 karya itu kalau tender, tujuh-tujuhnya berkompetisi, turunin harga, sampai tidak ada margin lagi juga tetap di turunin, yang penting dapat kerjaan. Hal seperti itu sangat tidak sehat, tidak sehat, make sense, kita saling bunuh di dalam," tutupnya.

Editor: Puti Aini Yasmin

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut