Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Inalum Kantongi Rp8,03 Triliun dari Danantara untuk Garap Proyek Smelter Mempawah  
Advertisement . Scroll to see content

Danantara Ungkap Praktik Kanibalisme di Perusahaan BUMN, Seperti Apa?

Senin, 17 November 2025 - 15:00:00 WIB
Danantara Ungkap Praktik Kanibalisme di Perusahaan BUMN, Seperti Apa?
Danantara ungkap praktik kanibalisme di perusahaan BUMN. (Foto: iNews.id)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Managing Director Non-Financial Holding Operasional Danantara, Febriany Eddy mengungkapkan praktik kanibalisme di BUMN. Menurutnya, hal ini menjadi salah satu penyebab perusahaan pelat merah sakit-sakitan.

Febriany menjelaskan bahwa selama ini para perusahaan negara saling berkompetisi dalam tender proyek-proyek infrastruktur. Bahkan, mereka kerap menurunkan harga hingga menggerus margin demi mendapatkan sebuah pekerjaan.

"Banyak bisnis BUMN ini yang saling kanibal, contoh BUMN karya, 7 karya itu kalau tender, tujuh-tujuhnya berkompetisi, turunin harga, sampai tidak ada margin lagi juga tetap di turunin, yang penting dapat kerjaan. Hal seperti itu sangat tidak sehat, tidak sehat, make sense, kita saling bunuh di dalam," kata Febriany dalam media briefing dikutip Senin (17/11/2025).

Ia pun menyoroti kondisi yang dialami BUMN Karya terjadi karena kurang matangnya perencanaan. Lalu, ada banyaknya penyedia jasa konstruksi, terlebih dari BUMN, hingga pasarnya menjadi semakin sempit.
Untuk itu, ia menilai penting adanya melakukan perencanaan pembangunan. Dengan begitu, Keuangan perusahaan pun bisa sehat dan tak berdarah-darah.

"Makanya planning itu penting sekali. Jadi kalau sudah mulai tidak ada lagi tantangan. Banyak juga yang mulai tanpa financial close. Bisa dibayangkan, tengah jalan dia harus berhenti karena tidak ada uang," ungkap Febriany.

Akibatnya, kata Febriany, hal ini membuat estimasi biaya proyek membengkak hingga waktu pelaksanaan meleset dari target. 

"Sudah gitu project eksekusinya, kadang perencanaan kurang. Misal kondisi tanah seperti apa, (desain) bangunan seperti apa. Nah hal ini kadang suka miss (terlewat). Tidak dilakukan di depan, ide klien juga tidak dikasih, BUMN juga tidak," ujar Febriany

Editor: Puti Aini Yasmin

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut