Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Tangani Korban Bencana, 126 Relawan Medis Diberangkatkan ke Aceh
Advertisement . Scroll to see content

Dansatgas Ungkap Kendala Penanganan Bencana Semeru: Dari Hoaks hingga Padatnya Relawan

Sabtu, 11 Desember 2021 - 07:49:00 WIB
Dansatgas Ungkap Kendala Penanganan Bencana Semeru: Dari Hoaks hingga Padatnya Relawan
Tim SAR dan instansi terkait menemui sejumlah kesulitan saat menangani dampak bencana Gunung Semeru. (Foto: MPI/Tritus Julan)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Komandan Posko Tanggap Darurat Bencana Dampak Awan Panas dan Guguran Gunung Semeru, Kolonel Inf Irwan Subekti mengungkap sejumlah kendala terkait proses penanganan. Pertama, kondisi dasar sungai yang dilewati awan panas Gunung Semeru pada pekan lalu, kini masih berasap sehingga menyulitkan proses pencarian korban hilang.

"Kondisi sungai yang saat ini pasirnya masih berasap artinya masih panas sampai dengan saat ini sehingga proses pencarian oleh tim SAR maupun oleh alat berat pun masih sangat terbatas. Walaupun ada indikasi informasi yang perlu kita dalami di titik-titik tertentu yang harus kita laksanakan pencarian," ujar Irwan dikutip Sabtu (11/12/2021).

Danrem 083/Baladhika Jaya ini juga mengungkapkan kendala lainnya yakni banyaknya relawan yang menuju ke lokasi bencana menjadi penghambat lalu lintas pencarian dan pengiriman bantuan oleh Tim SAR. 

"Banyaknya relawan ataupun masyarakat yang peduli, justru ini akan menghambat proses lalu lintas yang ada di daerah bencana ini. Kami mohon kepada masyarakat semuanya mohon kiranya memberikan bantuan saya kira cukup beberapa kendaraan saja tidak berbondong-bondong ke tempat bencana," ucapnya.

Kendala lainnya, kata Irwan, yakni adanya berita atau informasi bohong yang dibagikan kepada para pengungsi. Hal tersebut membuat resah masyarakat yang saat ini masih mengungsi.

"Satu lagi yang menghambat kita adalah adanya banyaknya hoaks. Misalnya hari ini adanya hoaks tentang adanya penjarahan dan sebagainya. Ini akan menggangu informasi di masyarakat dan buat resah," ucapnya.

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut