Data Tak Bermasalah, 5 Hari Jelang Lebaran Pemerintah Salurkan Bansos Besar-besaran
JAKARTA, iNews.id - Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta para menterinya mempercepat penyaluran bantuan sosial (bansos) tunai dan bantuan langsung tunai (BLT) dari dana desa. Permintaan itu disampaikan pada rapat terbatas (ratas) virtual Senin (18/5/2020).
Menindaklanjuti perintah Presiden Jokowi, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Muhadjir Effendy mengungkapkan, hingga Hari Raya Idul Fitri 1441 Hijriah, pemerintah akan menyalurkan basos secara besar-besarn. "Perlu saya sampaikan, insya Allah 5 hari terakhir jelang Lebaran kami akan lakukan penyaluran bansos besar-besaran," katanya usai ratas di Jakarta, Senin (18/5/2020).
Jumlah total penerima BLT, Muhadjir mengatakan, mencapai 9 juta kepala keluarga (KK). Dia menargetkan setidaknya 8,3 juta KK sudah menerima BLT saat lebaran.
"Sedangkan yang 700.000 yang di wilayah klaster 3 remote area, itu butuh waktu 2 pekan sehingga setelah Lebaran mungkin baru bisa terealisasi. Mengenai dana, sudah kami hitung tidak ada masalah," ujarnya.
Muhadjir memaparkan, data keluarga penerima manfaat (KPM) sudah final malam tadi. Data tersebut sudah dimatangkan dengan Menteri Sosial (Mensos) Juliari Batubara.
"Dan delivery system yakni PT POS sudah siap salurkan dan sudah janji tidak akan libur saat Lebaran untuk kerja keras kejar target sekitar 8,3 juta dari 9 juta calon KPM bisa dapatkan bansos ini," katanya.
Pemerintah, menurut Muhadjir, juga akan melakukan hal yang sama untuk BLT dari dana desa jelang Lebaran. Dia menargetkan penyaluran 70 persen untuk wilayah terdampak langsung.
BLT desa memang masih berkutat pada persoalan data. Data tersebut baru bisa digunakan kalau memang ada warga masyarakat yang belum tercantum di data terpadu kesejahteraan sosial (DTKS) dan belum dihimpun RT/RW.
"Dana desa ini posisinya sulit untuk percepat penyaluran. Maka kami sepakat prioritas pertama adalah dari Kemensos. Dan 5 hari ini nanti akan bisa kita kejar dan dana desa akan kami upayakan mengisi kekosongan yang tidak ada di DTKS dan data RT/RW yang akan ditutup bantuan tunai langsung dari Kemensos 9 juta di luar Jabodetabek," tuturnya.
Pada saat membuka rapat terbatas, Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta agar penyaluran bansos sembako maupun BLT dipercepat. Dia juga meminta agar prosesnya disederhanakan.
"Laporan terakhir yang saya terima, BLT desa baru kurang lebih 15%. Kemudian bansos tunai baru kurang 25%. Tetapi saya juga mendapatkan informasi dari Mendes maupun mensos bahwa minggu ini akan selesai semuanya," katanya.
Dia ingin agar jika data belum sinkron antara DTKS maupun non-DTKS segera diselesaikan. Dia minta agar pemerintah daerah diberikan fleksibilitas terkait hal ini.
"Terutama pemerintah desa untuk mengambil kebijakan operasionalnya di lapangan sehingga akan memudahkan. Tetapi tentu saja tetap akuntabilitas harus dijaga," ujarnya.
Editor: Djibril Muhammad