Deklarasi Pemilu Damai, Kapolri: Persatuan dan Kesatuan Modal Indonesia Lebih Baik
JAKARTA, iNews.id - Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menyatakan seluruh elemen masyarakat harus berkomitmen menjaga persatuan dan kesatuan. Sebab, keduanya merupakan kekuatan serta modal utama demi Indonesia yang lebih baik.
Pernyataan itu disampaikan Sigit usai menghadiri deklarasi Pemilu Damai yang diikuti oleh pimpinan lembaga, tokoh agama, tokoh masyarakat, forum akademisi, organisasi kepemudaan, dan organisasi kemasyarakatan di Jawa Timur (Jatim), Kamis (28/12/2023).
"Saya kira semua sepakat persatuan dan kesatuan menjadi hal yang harus selalu dijaga karena ini kekuatan kita, kekuatan bangsa kita dan ini harus kita jaga dan kelola sebagai energi untuk menghadapi Indonesia ke depan yang lebih baik," kata dia di Mapolda Jatim.
Deklarasi Pemilu Damai, kata Sigit, merupakan kegiatan yang penting serta membuktikan komitmen Polri untuk mengamankan dan menjaga seluruh tahapan pesta demokrasi lima tahunan agar berjalan aman dan damai.
"Saya kira ini menjadi hal yang penting buat kita semua, untuk selalu mengingatkan bahwa di dalam tahapan pesta demokrasi yang tinggal dua bulan lagi. Kita melihat bahwa tentunya mulai menghangat situasi," ujar Sigit.
Menurut dia, persatuan dan kesatuan bangsa penting dikedepankan dan dijaga dalam Pemilu 2024. Sigit menyebut, dalam iklim demokrasi, perbedaan pandangan, sikap dan pilihan adalah hal yang sangat wajar.
Namun, jangan sampai perbedaan pandangan dan pilihan itu memecah bangsa.
"Jadi kita selalu ingatkan perbedaan yang ada, jangan kemudian membuat menjadi suatu permusuhan. Jadi perbedaan bagian dari demokrasi, bagian dari hak dan tentunya kita harus sama-sama hormati. Tentunya merupakan dari bagian keberagaman dari demokrasi kita yang harus kita jaga," ucap Sigit.
Sigit terus merangkul maupun menggandeng seluruh lapisan masyarakat untuk mengawal Pemilu 2024 agar berjalan aman dan damai hingga seluruh proses berakhir. Demi mewujudkan demokrasi yang semakin mapan.
Dia mengatakan, Indonesia akan menghadapi bonus demografi yang harus dimanfaatkan demi mewujudkan Indonesia Emas 2045. Salah satunya dengan tetap menjaga persatuan dan kesatuan.
"Maka demokrasi kita akan menjadi demokrasi yang baik, demokrasi yang mapan. Karena persatuan dan kesatuan modal utama bagi siapa pun pemimpinnya nanti untuk melanjutkan program-program pembangunan nasional untuk kesejahteraan rakyat. Apalagi kita menghadapi bonus demografi di mana momentum ini harus betul-betul bisa dimanfaatkan dengan baik," tutur Sigit.
Editor: Rizky Agustian