Densus 88 Sebut 1.000 Orang Indonesia Gabung ISIS gegara Pengaruh Medsos
JAKARTA, iNews.id - Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri mengungkap ada sekitar 1.000 orang Indonesia bergabung ke ISIS karena pengaruh media sosial. Jumlah ini dihimpun khususnya di era pesatnya perkembangan teknologi digital beberapa tahun belakangan ini.
Hal itu diungkapkan Kepala Densus 88 Polri Irjen Mathinus Hukom dalam dialog 'Strategi Pencegahan Terorisme dan Radikalisme', Kamis (24/8/2023).
"Ketika media sosial mengalami perkembangan yang sangat luar biasa, hanya dalam kurun waktu kurang lebih 3 sampai 5 tahun, lebih dari 1.000 orang warga kita yang pergi ke ISIS," kata Mathinus.
Dia mengakui media sosial saat ini dapat dijadikan wadah untuk menyebarkan paham-paham radikal dan terorisme di masyarakat.
Selama periode 1980-2000, ketika teknologi digital dan internet masih belum banyak diakses publik, penyebaran paham radikal serta terorisme di masyarakat masih terbatas.
"Contohnya fenomena Al Jamaah Al Islamiyah dan Al Qaeda di Afganistan. Selama 20 tahun hampir 30 tahun hanya menyerap simpatisan dari Indonesia tidak lebih dari 300 orang," kata Mathinus.
Rendahnya pengaruh radikal dan teroris saat itu dikarenakan metode penyebarannya masih dilakukan secara konvensional melalui pengajian, buku hingga pamflet.
Editor: Reza Fajri