Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Update Bencana Sumatra: Korban Tewas 1.071 Orang, 185 Masih Hilang
Advertisement . Scroll to see content

Deretan Jenderal Purnawirawan di Sekeliling Doni Monardo, Ikut Berjuang Tangani Covid-19

Senin, 11 Mei 2020 - 05:00:00 WIB
Deretan Jenderal Purnawirawan di Sekeliling Doni Monardo, Ikut Berjuang Tangani Covid-19
Mayjen TNI (Purn) Komaruddin Simanjutak (depan, kiri) membagikan sembako bantuan Presiden RI pada korban banjir dan longsor di Sukajaya, Bogor, Jawa Barat, Minggu (10/5/2020). (Foto: BNPB).
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id – Kiprah Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 tak bisa lepas dari Letjen TNI Doni Monardo. Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) ini ditugasi Presiden Joko Widodo memimpin task force untuk mengatasi pandemi virus corona di Indonesia itu.

Namun tidak banyak tahu, di balik aksi-aksi nyata Gugus Tugas ternyata terdapat peran sederet purnawirawan jenderal TNI dan Polri. Mereka diminta bantuannya oleh Doni untuk mengemban tugas sebagai liaison officer (LO) Gugus Tugas  di sejumlah provinsi, seperti DKI Jakarta, Jawa Timur, Sumatera Utara, Banten, dan beberapa provinsi lain.

Siapa saja mereka? Salah satunya Mayjen TNI (Purn) Komaruddin Simanjutak. Alumnus Akademi Militer 1985 ini turut berada di garis depan penanganan Covid-19.

Untuk diketahui, peran para LO ini sangat sentral dan strategis dalam menjembatani peran serta fungsi Gugus Tugas di daerah. Kehadiran mereka, dalam beberapa hal, seperti menjadi representasi kehadiran Doni Monardo. Tak heran jika para kepala daerah atau para kepala Gugus Tugas di daerah menjadi lebih semangat dan terpacu untuk bekerja lebih giat.

Para LO mengemban tugas tidak sederhana. Jika disederhanakan, tugas itu yakni memastikan semua program Gugus Tugas terlaksana dengan baik, di antaranya memastikan distribusi alat pelindung diri (APD) berjalan cepat dan tepat sasaran.

LO juga secara berjala memantau langsung ke rumah sakit-rumah sakit rujukan pasien Covid-19. Pada saat bersamaan, mereka juga mencari feed-back segala sesuatu yang diperlukan dan harus segera direspons secara cepat oleh pusat.

Pilihan Doni Monardo kepada para LO tidak asal, melainkan disertai kriteria yang jelas dan teruji. Komarudin Simanjuntak, misalnya, selain sebagai LO juga aktif membantu Doni di BNPB sebagai Tenaga Ahli. Tak heran jika dalam menjalankan misinya, mantan Aster KSAD ini langsung nyetel (tune-in).

Dalam kaitan tugas antara Gugus Tugas dengan para LO, Doni juga menerapkan strategi komunikasi yang intensif. Hampir setiap malam, mantan Danjen Kopassus tersebut melakukan video conference dengan para LO. Di rapat virtual itulah dibahas semua persoalan atau kendala di lapangan dan langsung dicarikan solusinya.

Rapat virtual yang menghadirkan para LO di beberapa provinsi sekaligus juga berimplikasi positif untuk kebutuhan komparasi. Ada kalanya keberhasilan di satu daerah bisa diduplikasi untuk daerah lain. Sebaliknya, kegagalan di satu daerah menjadi pembelajaran di daerah yang lain pula.

Secara administrasi, pekerjaan para LO juga dilaporkan secara berkala. Selain kepada Kepala Gugus Tugas, laporan ditembuskan kepada setidaknya lima pejabat: Sestama BNPB, Irtama BNPB, PLT Deputi 3 BNPB, Deputi 5 BNPB, dan para Dansektor.

Seperti laporan terbaru, misalnya, mengenai pembagian sembako bantuan Presiden RI pada Minggu (10/5/2020). Komaruddin melaporkan bantuan dilaksanakan pukul 10.00 di Sukajaya, Bogor, Jawa Barat.

Sembako yang diterima sebanyak 3.000 dan telah diserahkan kepada masyarakat Kecamatan Sukajaya terdampak banjir dan longsor yang menempati hunian sementara.

“Sisa sembako yang belum terdistribusi sejumlah 1.155 dus,” kata Komaruddin, Minggu (10/5/2020). Disebutkan juga, sisa bantuan berjumlah 1.000 dus masih dalam proses packing dan loading di Gudang Kelapa Gading, Jakarta Utara, dan 155 dus di kantor Kecamatan Sukajaya.

Selain Komaruddin, dereten jenderal purnawirawan yang menjabat LO Gugus Tugas yakni Mayjen TNI (Purn) Afanti S Ulolo (Akmil 85), Marsekal Muda TNI (Purn) Abdul Muis (AAU 85), Mayjen TNI (Purn) Amrin MA (Akmil 85), dan Laksamana Pertama TNI (Purn) Dede S (AAL 86).

Selain itu terdapat, Brigjen Pol (Purn) Hasanuddin (Akpol 85), Brigjen TNI (Purn) Edison Simanjuntak (Akmil 85), dan Kol Chb (Purn) Taufiq Htg (Akmil 85).

Dari komposisi personel LO tersebut, tampak adanya keseimbangan, baik dari segi angkatan dan satuan, maupun letting/kelulusannya. Di deretan LO tersebut terdapat purnawirawan bintang dua, bintang satu, dan kolonel, dari matra TNI AD, TNI AL, TNI AU, dan Polri.

“Istilah pak Doni harus warna-warni, seperti pelangi. Semakin berbeda semakin kuat,” kata Komaruddin.

Pria berkumis lebat ini menegaskan, kendati telah purnawirawan, tak sedikit pun para LO ini kendor dalam bertugas. Mereka tetap aktif dan bekerja keras membantu seluruh kerja Gugus Tugas.

“Di lingkungan kami ada pepatah the old soldier never die. Lebih dari itu, dengan tugas LO membuat semangat kembali berkobar. Persis seperti saat kami baru lulus dari pendidikan militer dulu,” kata Komaruddin, seraya tertawa senang.

Editor: Zen Teguh

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut