Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Polisi Terjunkan Ribuan Personel Amankan 3 Titik Demonstrasi di Jakarta
Advertisement . Scroll to see content

Deretan Serangan Terduga Teroris ke Polisi: Bom Bunuh Diri hingga Penembakan

Kamis, 01 April 2021 - 11:36:00 WIB
Deretan Serangan Terduga Teroris ke Polisi: Bom Bunuh Diri hingga Penembakan
Terduga Teroris Ditembak Mati, Polisi Bersenjata Lengkap Berjaga di Mabes Polri (foto: MNC Media)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id- Terduga teroris berinisial ZA ditembak mati karena menyerang Mabes Polri. Sejumlah peristiwa penyerangan terhadap polisi dan kantor polisi sudah terjadi sebelumnya.

Mayoritas penyerangan terhadap polisi itu dilakukan oleh jaringan teroris. Peristiwa penyerangan itu terjadi di Solo, Medan, Surabaya hingga Jakarta.

Terkait maraknya penyerangan ke aparat kepolisian, Presiden Joko Widodo meminta jajaran aparat penegak hukum meningkatkan kewaspadaan. Beberapa jajaran yang disebut Jokowi harus meningkatkan kewaspadaan yaitu Polri, TNI, dan Badan Intelijen Negara (BIN).

“Terkait dengan terjadinya aksi terorisme kemarin sore di Mabes Polri. Saya telah memerintahkan kepada Kapolri, Panglima TNI, dan Kepala BIN untuk meningkatkan kewaspadaan,” ucapnya di Jakarta, Kamis (1/4/2021).

Berikut ini sejumlah serangan teroris yang menyasar kantor polisi dalam kurun waktu beberapa tahun terakhir.

1. Bom Bunuh Diri Polres Solo

Bom bunuh diri yang dilakukan Nur Rohman terjadi di halaman Mapolres Solo, Jawa Tengah pada Selasa 5 Juli 2016. Pelaku bom bunuh diri diduga anggota kelompok jamaah Anshar Daulah Khilafah (JAKDN) yang masih bagian dari kelompok militan ISIS Indonesia, Aman Abdurrahman yang kini masih belum ditangkap.

Nur Rohman juga diketahui merupakan anggota kelompok Hisbah Solo dan pernah merakit senjata jenis M-16 di Masjid Al Wusto Mangkunegaran, sebelah utara Mapolsek Banjarsari, Solo.

2. Bom Pos Pol Sarinah

Serangan bom bunuh diri disertai penembakan ini terjadi di sekitar Plaza Sarinah, Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat, Kamis 14 Januari 2016. Ledakan terjadi di tempat parkir Menara Cakrawala depan gerai Strarbuck gedung sebelah utara Sarinah dan pos polisi depan gedung tersebut.

Delapan orang meninggal dunia, empat di antaranya pelaku penyerangan. 24 orang lainnya luka-luka termasuk polisi dalam peristiwa yang dikenal dengan istilah bom Sarinah atau bom Thamrin.

ISIS mengklaim bertanggung jawab atas serangan tersebut. Tujuh orang terlibat. Pimpinan ISIS Indonesia Aman Abdurahman kemudian divonis hukuman mati atas serangan tersebut. Aman Abdurahman yang juga pimpinan Jamaah Ansharut Daulah (JAD) –organisasi teroris berafiliasi ke ISIS- merancang serangan bom itu di balik penjara.

3. Teror Pos Polisi Cikokol

Kadiv Humas Polri Irjen Boy Rafli Amar mengatakan aksi teror di pos polisi lalu lintas di Cikokol, Tangerang Kota, diduga mengarah kepada kelompok yang berkaitan dengan jaringan terorisme. Namun, dugaan tersebut masih harus didalami penyidik Densus 88.

"Jadi, kita duga ini berkaitan mengarah kepada kelompok berkaitan dengan jaringan. Tapi, butuh waktu untuk memastikan dia (pelaku) berkaitan kelompok jaringan teror yang mana," kata Boy di Kompleks Mabes Polri, Jalan Trunojoyo, Jakarta Selatan, Kamis (20/10/2016).

Dugaan pelaku memiliki latar belakang teror diperkuat dengan caranya melakukan penyerangan dengan membawa bahan peledak. Pelaku berinisial SA itu melakukan penyerangan membabi buta dengan membawa senjata tajam dan bahan peledak. Kapolsek Tangerang Kota, Kompol Efendi, menjadi korban dalam penyerangan tersebut.

4. Penembakan Polantas di Cirebon

Dua anggota Polantas bernama Aiptu Widi dan Aiptu Dodon ditembak orang tak dikenal. Insiden tersebut berlangsung di Tol Palikanci di dekat Gerbang Tol Mertapada, tepatnya di Km 224. 

Saat itu Widi dan Dodon melihat ada tiga orang duduk di pinggir tol pada Jumat (24/8/2018), pukul 21.30 WIB.

Polisi menangkap penembak dua Polantas Polda Jabar Aiptu Dodon dan Aiptu Widi. Pelaku yang merupakan kelompok teroris Jaringan Ansharut Daulah (JAD) itu berkaitan dengan penyerangan ke anggota polisi lainnya di Cirebon.

5. Penyerangan Polda Riau

Terduga teroris menyerang Mapolda Riau. Ada seorang polisi yang menjadi korban jiwa, sedangkan dari terduga teroris ada 4 orang yang tewas.

Serangan di Mapolda Riau terjadi sekitar pukul 09.00 WIB, Rabu (16/5/2018). Mereka datang menaiki mobil Avanza putih.

6. Bom Bunuh Diri di Polrestabes Surabaya

Aksi bom bunuh diri terjadi Polrestabes Surabaya pada Senin 14 Mei 2018 sekitar pukul 08.50 WIB. Pelaku bom bunuh diri itu menggunakan sepeda motor yang dikendarai seorang pria, perempuan, dan seorang bocah yang duduk di depan.

Ada empat polisi menjadi korban luka dan enam warga yang berada di lokasi ledakan menjadi korban luka. Sedangkan korban tewas diduga pelaku 4 orang.

Setelah itu, ledakan susulan kembali terdengar dari radius 200 meter dari Polrestabes Surabaya sekitar pukul 10.50 WIB.

7. Bom Bunuh Diri di Polrestabes Medan

Aksi bom bunuh terjadi di Mapolresta Medan pada Rabu (13/11/2019). Akibat enam orang yang terdiri dari empat anggota polisi dan dua warga sipil terluka.

Ledakan terjadi pada pagi hari setelah apel. Pelaku bom bunuh diri di Mapolrestabes Medan berinisial RMN (24) bisa melewati pemeriksaan petugas dengan melilitkan bom di pinggang.

8. Penyerangan Mabes Polri

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menyampaikan kronologi penyerangan terduga teroris berinisial ZA ke sejumlah polisi di Mabes Polri. Penyerangan terjadi sekira pukul 16.30 WIB, Rabu (31/3/2021). 

Saat itu seorang wanita berjalan masuk dari pintu belakang Mabes Polri, kemudian mengarah ke pos gerbang utama. Setelah pelaku meninggalkan pos, namun  kembali dan melakukan penyerangan terhadap anggota yang ada di pos jaga dengan mengeluarkan enam kali tembakan. 

“Du kali kepada anggota yang di dalam pos, dua kali yang ada di luar, dan menembak lagi kepada anggota yang di belakangnya,” ujar Listyo Sigit Prabowo.

Anggota Polri mengambil tindakan tegas terukur terhadap pelaku hingga tewas. ZA beraksi lone wolf dan berideologi ISIS.

Editor: Ibnu Hariyanto

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow

Related News

iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut