Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Presiden Madagaskar Kabur ke Luar Negeri Pakai Pesawat Militer Prancis, Ada Peran Macron?
Advertisement . Scroll to see content

Desak Presiden Prancis Minta Maaf, MUI: Kalau Dunia Ingin Tenang Jangan Menghina Agama

Kamis, 29 Oktober 2020 - 16:12:00 WIB
Desak Presiden Prancis Minta Maaf, MUI: Kalau Dunia Ingin Tenang Jangan Menghina Agama
Sekjen MUI Anwar Abbas (Foto: Antara)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Majelis Ulama Indonesia (MUI) mengingatkan Presiden Prancis Emmanuel Macron untuk mencabut pernyataan kontroversi dan minta maaf kepada umat Islam. Sebab, jika tidak akan memantik reaksi dari umat Islam. 

"Berbagai reaksi tentu akan terjadi. Dan kalau ada umat Islam yang melakukan tindak kekerasan maka jangan hanya mereka yang disalahkan tapi yang harus lebih disalahkan lagi adalah orang yang telah memantik reaksi dari umat Islam tersebut," kata Sekjen MUI Anwar Abbas kepada iNews.id melalui keterangan tertulis, Kamis (29/10/2020). 

Dia melihat berbagai tindak kekerasan yang dilakukan oleh segelintir kecil orang dari kalangan umat Islam di berbagai belahan dunia nyaris tidak ada yang merupakan aksi yang berdiri sendiri.

Semuanya merupakan reaksi terhadap perlakuan tidak baik. Seperti yang telah dilakukan oleh pihak majalah Charlie Hebdo dan Presiden Prancis tersebut.

"Oleh karena itu kalau dunia ingin tenang dan damai maka jangan ada di antara kita yang menghina dan merendahkan orang lain dan agama serta keyakinannya atas dasar apapun," katanya. 

Dia menekan agar Marcon segera mencabut pernyataan dan meminta maaf kepada umat Islam di dunia. Umat Islam tidak akan menerima alasan kebebasan berekspresi yang berujung melukai hati umat. 

"Kita harus tahu bahwa yang namanya kebebasan berekspresi itu tetap harus ada batasnya, sebab kalau tidak maka dunia tentu akan kacau," katanya. 

Dia meminta Marcon meletakkan konsep kebebasan tersebut di tempat yang tepat, sebab jika tidak akan membuat kekacauan dan akan memunculkan dendam yang berkepanjangan yang tidak akan kunjung berakhir. 

"Supaya masalah ini tidak berlarut-larut dan tidak menimbulkan keresahan di kalangan masyarakat dunia maka kita mengharapkan agar Macron secepatnya mencabut ucapannya dan meminta maaf kepada umat Islam," katanya.

Editor: Muhammad Fida Ul Haq

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut