Di Forum Ketua Parlemen Dunia, Puan Soroti Pengguna Internet Perempuan Kecil Dibandingkan Pria

JAKARTA, iNews.id - Ketua DPR Puan Maharani menyoroti pengguna internet perempuan yang lebih kecil dibandingkan laki-laki di tingkat global dalam kurun 2 tahun terakhir. Perbandingannya 57 persen perempuan dan 62 persen laki-laki.

“Hari ini transformasi digital memberikan jalan baru bagi pemberdayaan ekonomi perempuan. Kita perlu menangkap peluang ini untuk mendorong kesetaraan gender yang lebih besar, mendorong pertumbuhan ekonomi, dan membangun dunia yang lebih inklusif,” papar Puan, Jumat (9/9/2022).

Baca Juga

Menlu Palestina dan Netanyahu Respons Baik Resolusi Dewan Keamanan PBB untuk Gaza

Hal itu disampaikannya dalam forum Ketua Parlemen Perempuan Dunia yang diselenggarakan di Taskhent, Kamis (8/9/2022). Adapun tema yang dibahas ‘Mencegah risiko dari teknologi serta melestarikan hak asasi manusia dan kesetaraan gender di dunia teknologi tinggi’.
 
Dia mengatakan, teknologi merupakan sarana penting untuk menyamakan kedudukan antara laki-laki dan perempuan. Revolusi industri keempat, teknologi digital, otomatisasi, dan kecerdasan buatan berdampak besar pada posisi perempuan di masyarakat.

“Pada tahun pertama pandemi, kita telah menyaksikan pertumbuhan pengguna internet secara global lebih dari 10 persen sejauh ini merupakan peningkatan tahunan terbesar dalam satu dekade,” ucapnya.

Baca Juga

31,4 Persen Remaja Kecanduan Internet, Ini Langkah Kemenko PMK

Selain itu, menurutnya penting perlindungan data pribadi di era tekonologi digital. Ia pun menyinggung soal Indonesia yang akan segera memiliki payung hukum perlindungan data pribadi (PDP).

Baca Juga

Uji Kecepatan Internet dengan 5 Aplikasi Terbaik Ini

“Pembahasan pencegahan risiko terkait teknologi, kesetaraan gender, dan teknologi tinggi sangat relevan di masa pandemi Covid-19,” kata Puan.

Di hadapan para Ketua Parlemen Perempuan Dunia, Puan mengajak untuk meningkatkan investasi teknologi pada perempuan dalam upaya kolektif mencapai kesetaraan gender.

“Kemampuan kita untuk memberikan yang terbaik dari upaya pemulihan global, sebagian besar bergantung pada keputusan kita untuk menempatkan perempuan sebagai pusat dari semua tindakan pemulihan,” katanya.

Editor: Faieq Hidayat