Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Mahfud MD Buka Suara soal Komite Reformasi: Memposisikan Polri Jadi Aset Penjaga dan Pemaju NKRI
Advertisement . Scroll to see content

Dialog dengan Santri, Mahfud MD Ingatkan Resolusi Jihad KH Hasyim Asy'ari

Sabtu, 30 Oktober 2021 - 08:06:00 WIB
Dialog dengan Santri, Mahfud MD Ingatkan Resolusi Jihad KH Hasyim Asy'ari
Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD mengajak santri untuk terus berkontribusi bagi negara dan bangsa (Foto: Istimewa)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Menko Polhukam Mahfud MD menegaskan ulama dan kaum santri memiliki peran yang cukup penting dalam memerdekakan Indonesia dari tangan penjajah. Pernyataan itu disampaikannya dalam dialog virtual dengan 250 lebih pimpinan Pondok Pesantren di seluruh Indonesia, dalam rangka memperingati Hari Santri Nasional beberapa waktu lalu. 

"Kaum santri lah yang ikut mendorong secara habis-habisan memerdekakan bangsa ini," kata Mahfud dalam keterangannya, Sabtu (30/10/2021).

Tanpa mengesampingkan peran tokoh agama lain, sambung Mahfud, kemerdekaan Indonesia yang berdasarkan Pancasila adalah warisan para ulama, tokoh-tokoh Islam dari berbagai latar belakang suku dan ormas Islam yang berbeda.

Oleh karenanya, dia mengajak pimpinan pondok pesantren yang hadir dalam dialog virtual ini, ikut menjaga negara dari ancaman ideologi yang bertentangan dengan Pancasila dan undang-undang 1945.

"Umat Islam waktu itu sekitar 87 persen dengan 70 juta penduduk pada tahun 1945. Tapi demi kemerdekaan, demi kebersamaan disetujui kata 'kewajiban menjalankan syariat Islam bagi pemeluknya' diganti dengan 'Ketuhanan yang Maha Esa'," kata Mahfud yang bercerita terkait kesepakatan di dalam Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI) saat itu. 

Pasca-kemerdekaan bulan Agustus 1945, lanjut Mahfud, penjajah kembali ingin merebut Indonesia. Dalam kesempatan itulah jelas dia, kaum santri tampil kembali menjadi pembela negara. 

Dia memaparkan, dalam keadaan genting setelah kemerdekaan, kaum santri tampil kembali melawan penjajah. Mahfud menyontohkan fatwa Resolusi Jihad yang disampaikan pada 9 September 1945 oleh Kyai Hasyim Asy'ari 

Adapun isinya, beber Mahfud,yakni Ummat Islam wajib melawan penjajah dan berperang mempertahankan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Menurut dia, itulah salah satu cikal bakal lahirnya Hari Pahlawan.

"Lalu fatwa yang semula dikeluarkan di Tebuireng itu, diulangi lagi melalui rapat PBNU di Bubutan Surabaya tanggal 21-22 Oktober dimana fatwanya Kyai Hasyim Asyari dikeluarkan menjadi Fatwa Resolusi Jihad. Jawa Timur bergelora, kemudian terjadilah peristiwa 10 November yang kita kenal Hari Pahlawan itu," ujarnya.

Mahfud menegaskan, dalam berbagai peristiwa perang kemerdekaan, peran santri sangat nyata dalam mempersatukan ideologi dan mempersatukan kekuatan melawan penjajah.  

"Betapa santri memiliki peran penting, pertama mempersatukan ideologi, kedua mempersatukan kekuatan melawan penjajah untuk Negara Kesatuan Republik Indonesia, sehingga lahir negara bedasar Pancasila, itulah peran kaum santri," katanya.

Turut hadir beberapa pimpinan pondok pesantren, antara lain Kyai Nazrul Haq Muiz dari Ponpes Al-Badar Pare-pare Sulawesi Selatan, Kyai Khozin Adnan dari Pondok Pesantren Darul Al-Barokah Sumatera Barat, Kyai Badawi Basyir dari Ponpes Darul Falah Jekulo Kudus.

Editor: Muhammad Fida Ul Haq

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut