Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : KPK Sebut Penyelidikan Dugaan Korupsi Whoosh terkait Pembebasan Lahan
Advertisement . Scroll to see content

Dianggap Tak Miliki Integritas di Pansel Capim KPK, Ini Kata Hendardi

Jumat, 30 Agustus 2019 - 08:17:00 WIB
Dianggap Tak Miliki Integritas di Pansel Capim KPK, Ini Kata Hendardi
Anggota panitia seleksi calon pimpinan (Pansel Capim) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Hendardi. (Foto: iNews.id/Aditya Pratama)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Beberapa anggota panitia seleksi calon pimpinan (pansel capim) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) disebut tidak berintegritas karena dianggap terkait dengan salah satu institusi. Salah satu anggota pansel yang kerap disebut tidak memiliki integritas adalah Hendardi.

Hendardi kerap disebut demikian dikarenakan dirinya sampai saat ini masih menjadi penasihat ahli Kapolri. Banyak yang mengaitkan antara posisi Hendardi di luar Pansel dan di dalam Pansel untuk mengakomodir kepentingan kepolisian dalam penyeleksian capim KPK.

"Tapi itu bukan soal ya. Integritas saya ini dibangun puluhan tahun. tidak ada tawar lagi bahkan hampir empat dasawarsa. Sejak saya pimpjnan mahasiswa sampai di LBH, di PBHI, sampai di Setara Instirute sekarang," ujarnya di Gedung Kemensetneg, Jakarta, Kamis (29/8/2019).

"Kalau kemudian saya diberi kesempatan untuk menjadi penasihat ahli kapolri, untuk membantu polri bebenah juga," katanya.

Hendardi pun menjelaskan pengangkatan dirinya sebagai penasihat ahli bermula saat kepemimpinan Polri di bawah Jenderal Pol (Purn) Badrodin Haiti dan berlanjut sampai kepemimpinan Jenderal Pol Tito Karnavian.

"Saya juga tidak gadaikan apa-apa karena integritas saya sudah dibangun lama. Saya juga enggak mau ngorbanin integritas, misal kalau disuruh oleh polisi harus ikut begini begitu, enggak ada urusanya," kata dia.

Selain dirinya, Hendardi menyebut nama Ketua Pansel Capim KPK Yenti Ganarsih dan anggota Pansel Indriatna yang kerap menjadi sasaran tembak soal integritas belakangan ini.

"Ada isu terus, ada motif terus kan. Saya jelaskan ketika tim ini dibentuk, mereka (pengkritik) sudah bilang tim ini tidak kredibel. Ketika kami diterima presiden mereka goreng isu lagi polisi dan jaksa terlalu banyak mendaftar. semacam itu isunya," tutur Hendardi.

Editor: Djibril Muhammad

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut