Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Istri Didi Kempot Deklarasi Dukungan: Sobat Ambyar Kompak Dukung Ganjar-Mahfud
Advertisement . Scroll to see content

Didi Kempot Wafat, Ini Cerita Konser Akbar yang Tak Akan Pernah Terwujud

Selasa, 05 Mei 2020 - 09:39:00 WIB
Didi Kempot Wafat, Ini Cerita Konser Akbar yang Tak Akan Pernah Terwujud
Musisi Didi Kempot meninggal. (Foto: Istimewa)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Dunia musik Indonesia kembali berduka. Maestro campursari asal Surakarta, Didi Kempot meninggal dunia di Rumah Sakit Kasih Ibu Solo, Selasa (5/5/2020) sekitar pukul 07.45 WIB.

Asisten Manajer Humas RS Kasih Ibu, Solo Divan Fernandes mengonfirmasi kabar tersebut. Didi Kempot wafat di usia 53 tahun.

“Pukul 07.25 WIB ke IGD dalam keadaan henti jantung. Sudah dilakukan pertolongan dengan maksimal. Tapi, kondisi tidak tertolong. Almarhum dinyatakan meninggal dunia pukul 07.45 WIB,” kata Divan dikutip Solopos.com. Selasa (5/5/2020).

Berpulangnya pria kelahiran 31 Desember 1966 itu mengagetkan seluruh masyarakat Indonesia, tak hanya bagi penggemarnya yang menamakan diri Sobat Ambyar. Pasalnya The God Father of Broken Heart itu akan menggelar konser akbar peringatan 30 tahun berkarya di Stadion Utama Gelora Bung Karno pada 10 Juli 2020.

Rencananya Didi Kempot bakal tampil bersama dua penyanyi lain, yakni Victor Hutabarat dan Yopie Latul yang dikenal lewat lagu "Poco-Poco" dalam konser bertajuk "Ambyar Tak Jogeti" itu. Harga tiket dijual mulai dari Rp100.000 hingga Rp500.000.

"Konser ini paling membanggakan, di negara saya sendiri. Itu membanggakan karena ternyata Indonesia masih bisa menerima dan menghargai tembang-tembang Indonesia," kata Didi 11 Maret 2020 lalu.

Nama Didi Kempot tak hanya tenar di dalam negeri. Musisi bernama asli Didi Prasetyo itu terkenal di Belanda dan Suriname.

Bahkan Didi Kempot belasan kali bolak-balik ke Suriname untuk manggung. Lagunya yang berjudul cidro menjadi awal kepopulerannya di negara Amerika Selatan bekas jajahan Belanda tersebut. Seperti diketahui komunitas Jawa di Suriname mencapai 15 persen.

Menteri Dalam Negeri Suriname, Soewarto Moestadja pada 2013 lalu, musik Didi tak cuma populer di komunitas Jawa, melainkan orang-orang Suriname yang memang penggemar musik campursari serta keroncong.

"Saya nyanyi ada satu lagu Jawa judulnya Cidro, di Indonesia kurang terkenal. Ternyata ada turis Suriname di Indonesia, domisili di Belanda, lagu itu lalu diputar di radio Amsterdam, lagunya digemari sekali," kata Didi Kempot.

Meninggalnya Didi Kempot membuat konser akbar tersebut tak akan pernah terwujud. Namun kisah dan tembang-tembangnya akan terus dikenang masyarakat Indonesia.

Editor: Rizal Bomantama

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut