Digelar Virtual, Peringatan Hari Pramuka ke-59 Dilaksanakan Lebih Cepat

JAKARTA, iNews.id - Pemerintah menggelar peringatan Hari Pramuka ke-59 berbeda dari biasanya. Jika biasanya peringatan Hari Pramuka digelar 14 Agustus, tahun 2020 ini pemerintah menggelarnya hari ini, Rabu (12/8/2020).

Tidak hanya itu, peringatan Hari Pramuka tahun ini dilaksanakan secara virtual dan tidak di lapangan terbuka seperti biasa. Presiden Joko Widodo memimpin upacara peringatan dari Istana Negara, Jakarta, sementara Ketua Kwartir Nasional (Kwarnas) Pramuka, Budi Waseso berada di Gedung Pandan Sari Taman Rekreasi Wiladatika, Cibubur, Jakarta Timur.

Baca Juga

Debat Keras di Parlemen, Serikat Dokter Israel Menolak Terlibat Eksekusi Mati Tahanan Palestina

Budi Waseso mengatakan peringatan Hari Pramuka dipercepat karena menyesuaikan agenda Presiden Jokowi. Pasalnya pada tanggal 14 Agustus 2020 mendatang Presiden Jokowi harus menyampaikan pidato kenegaraan di Gedung DPR.

“Pertama kali Hari Pramuka diperingati pada tanggal 14 Agustus 1941. Kami mengetahui bapak presiden di tanggal 14 Agustus 2020 ada agenda pidato kenegaraan di DPR/MPR. Maka kami menyadari hal itu dan kami mengusulkan peringatan Hari Pramuka dimajukan pada tanggal 12 Agustus 2020 sehingga Bapak Presiden dapat hadir dan memberikan pengarahan dengan tidak mengurangi makna Hari Pramuka,” kata Budi di Jakarta.

Baca Juga

Pasar Pramuka Terapkan Ganjil Genap, Pedagang Tertib

Dia mengatakan upacara peringatan digelar secara virtual bukan tanpa alasan. Langkah itu diambil untuk mencegah penularan covid-19 sebagai salah satu implementasi protokol kesehatan.

“Peringatan Hari Pramuka ke-59 tahun dilakukan dengan menyesuaikan kondisi pandemi yaitu secara daring,” ucapnya.

Selain jajaran Kwarnas, upacara virtual itu juga diikuti 34 Kelompok Peserta Kwartir Daerah, 11 Kelompok Pimpinan Satuan Karya Pramuka Tingkat Nasional, tiga Kelompok Satuan Komunitas Pramuka di tingkat nasional, 66 Kelompok Mitra Kwartir Nasional, 200 Kelompok Peserta Kwartir Cabang, dan 11 Gudep Luar Negeri.

“Semua mengikuti dengan protokol kesehatan secara ketat dengan jumlah peserta maksimal 50 orang,” tuturnya.

Editor: Rizal Bomantama