Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Islah PBNU Tercapai, Idrus Marham: NU Sedang Ajarkan Etika Organisasi dan Adab
Advertisement . Scroll to see content

Din Minta Semua Pihak Hentikan Polemik Pidato Said Aqil

Rabu, 30 Januari 2019 - 19:06:00 WIB
Din Minta Semua Pihak Hentikan Polemik Pidato Said Aqil
Ketua Dewan Pertimbangan Majelis Ulama Indonesia (Wantim MUI), Din Syamsuddin. (Foto: SINDOnews)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id – Mantan Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, Din Syamsuddin, meminta semua pihak untuk tidak meneruskan polemik terkait pernyataan Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), Said Aqil Siroj. Pernyataan yang dimaksud adalah ungkapan “harus orang NU” yang disampaikan Said Aqil dalam pidatonya di acara Harlah Muslimat NU di Jakarta, akhir pekan lalu.

“Perkara KH Said Aqil Siroj ini, saya kira dicukupkan saja demikian,” kata Din kepada wartawan di Jakarta, Rabu (30/1/2019).

Din mengaku tidak tertarik mengomentari persoalan Said yang mendorong kader NU mengisi banyak posisi strategis, baik itu jabatan publik maupun peran lain terkait masalah keumatan. Alasannya, jika persoalan tersebut diperpanjang maka tidak akan ada habisnya dibahas. Menurut dia, energi umat akan terkuras habis jika memperpanjang polemik tersebut, terlebih banyak persoalan lain menyangkut bangsa dan keumatan yang menjadi prioritas diatasi terlebih dahulu.

Kendati demikian, dia mengingatkan setiap pihak, terutama ulama dan figur publik, untuk bisa menahan diri terhadap pernyataan-pernyataannya di tahun politik karena rentan terjadi gesekan. “Jangan ada aksi reaksi karena akan ada perpecahan di bawah, karena saat ini sensitif. Itu saya kira cukup lah. Masih banyak masalah strategis lainnya,” ujarnya.


Selaku Ketua Dewan Pertimbangan Majelis Ulama Indonesia (Wantim MUI), Din mengatakan, Wantim MUI meminta kepada para ulama, zuama, dan elite ormas keagamaan untuk menahan diri melontarkan pernyataan yang dapat menyinggung pihak lain.

Sebelumnya, Said Aqil dalam forum terbuka meminta kader NU untuk mengisi berbagai posisi strategis demi kebaikan umat dan bangsa, beberapa di antaranya jabatan publik, imam, dan khatib masjid. Atas pidato Said Aqil tersebut, Din berpandangan, di Indonesia terdapat banyak masjid non-NU sehingga ungkapan itu dinilai tidak tepat.

“Di luar itu, kalau menunjuk jadi imam, khatib, kan banyak di luar NU dan Muhammadiyah, masih banyak lagi, satu jutaan masjid itu. Tentu tidak akan bisa satu ormas untuk membatasinya. Saya kira itu sudah clear, sudah jelas,” kata dia.

Din pun mengajak agar dalam berbagai persoalan keumatan sebaiknya figur publik mengedepankan prinsip Islam yang moderat, bertoleransi terhadap golongan lain. “Marilah kita tampilkan Islam jalan tengah, Islam yang 'rahmatan lil alamin', karena itu juga bagian dari Islam Nusantara. Islam yang menegakkan toleransi pada yang lain. Saya memahami toleransi itu termasuk menghargai adanya ormas-ormas Islam yang lain,” tuturnya.

Editor: Ahmad Islamy Jamil

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut