Dinasti Politik Asrun Menjadi Perhatian KPK
JAKARTA, iNews.id – Dinasti politik mantan Wali Kota Kendari Asrun menjadi perhatian Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Asrun bersama anaknya yang kini menjabat Wali Kota Kendari, Adriatma Dwi Putra, terjaring dalam operasi tangkap tangan (OTT) KPK terkait kasus tindak pidana suap.
“Ini adalah salah satu bentuk dinasti politik yang terjadi, berujung dengan praktik korupsi," ujar Wakil Ketua KPK Basaria Panjaitan saat konferensi pers di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta, Kamis (1/3/2018).
Asrun ditangkap terkait kasus suap pengurusan perolehan dan pelaksanaan pengadaan proyek di lingkungan Pemerintah Kota (Pemkot) Kendari tahun 2017-2018. Satu di antaranya, proyek Pembangunan Jalan Bungkutoko-Kendari New Port pada Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) dengan nilai pagu anggaran lebih Rp60,368 miliar dan nilai penawaran terkoreksi lebih Rp60,179 miliar pada 2018. Proyek ini dimenangkan PT Sarana Bangun Nusantara (SBN).
Suap senilai Rp2,8 miliar diberikan Direktur PT SBN Hasmun Hamzah kepada Adriatma Dwi Putra dan Asrun melalui Fatmawati Faqih. Uang terpecah dalam dua bagian. Masing-masing Rp1,3 miliar yang berasal dari kas PT SBN sebelumnya dan penarikan dari rekening bank sebesar Rp1,5 miliar pada Senin (26/2). Uang itu digabungkan menjadi Rp2,8 miliar lalu dibawa staf PT SBN dan diserahkan kepada pihak yang terkait dengan Adriatma.
“Peristiwa ini diduga terjadi dalam rangka untuk kebutuhan kampanye ASR (Asrun) ayahnya ADR (Adriatma) sebagai calon gubernur Provinsi Sultra pada pilkada serentak 2018. ASR sebelumnya adalah walikota Kendari selama 10 tahun, dua periode berturut-turut dari 2007 sampai 2017,” kata Basaria.
Asrun yang pernah menjabat sebagai Wali Kota Kendari selama dua periode digantikan anaknya, Adriatma, Oktober 2017 lalu. Selanjutnya, Asrun maju sebagai calon gubernur (cagub) dalam Pemilihan Kepala Daerah Sulawesi Tenggara (Pilkada Sultra) 2018.
“Dinasti politik menjadi atensi KPK, karena kecenderungan untuk memiliki dan meraup kekayaan dari daerah yang dipimpinnya," ujar Basaria.
Diketahui, istri Asrun, Sri Yastin adalah Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Kota Kendari sejak 2017 sampai sekarang. Putra sulung Asrun, Asrizal Pratama Putra merupakan Ketua Fraksi PAN DPRD Kota Kendari sejak 2015 dan Ketua DPD PAN Kota Kendari sejak 2016.
Adik Asrun, Hasria, menjabat sebagai Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan KB Kota Kendari pada 2017sampai sekarang. Adik Asrun lainnya, Askar Mahmud, menjabat sebagai Kepala Bappeda Kota Kendari sejak 2013. Sementara paman Asrun, Surunuddin Dangga (64) adalah Bupati Konawe Selatan (2016-2021).
Editor: Azhar Azis