Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : LPOI Akui Kemajuan China Jadi Inspirasi Global, Termasuk Dunia Islam
Advertisement . Scroll to see content

Dinilai Bahayakan NKRI, LPOI Desak Pemerintah Tindak Tegas Kelompok Radikal

Kamis, 12 September 2019 - 23:34:00 WIB
Dinilai Bahayakan NKRI, LPOI Desak Pemerintah Tindak Tegas Kelompok Radikal
Ketua Umum LPOI KH Said Aqil Siroj meminta pemerintah lebih tegas dalam menyikapi kelompok radikal. (Foto: Dok.iNews.id)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Lembaga Persahabatan Ormas Islam (LPOI) meminta pemerintah bersikap tegas terhadap kelompok yang mengarah radikalisme.

Ketua Umum LPOI KH Said Aqil Siroj mengatakan, Indonesia merupakan negara yang sangat terbuka, sehingga konsekuensinya mudah dimasuki oleh para pelarian dari Suriah dan Irak.

Kiai Said meminta pemerintah agar lebih tegas dalam menyikapi kelompok radikal. “Kami Ormas Islam yang tergabung dalam LPOI dan juga yang tidak bergabung  yang punya komitmen empat pilar akan bersama aparat sesuai dengan konstitusi yang kita akui bersama," kata Kiai Said dalam seminar bertajuk “Selamatkan Indonesia dari Radikalis, Teroris, dan Separatis” di Hotel Bidakara, Pancoran, Jakarta Selatan, Kamis (12/9/2019).

Ketua Umum PBNU itu menegaskan, para pendiri bangsa telah mempertaruhkan segalanya, termasuk nyawanya untuk berjuang demi tercapainya kemerdekaan dan mempertahankan negara Indonesia dari upaya penjajah yang kembali akan merebutnya.

Said Aqil mengajak semua pihak, khususnya umat Islam agar mengisi kemerdekaan dengan menyebarkan Islam yang santun dan menjauhi kekerasan, memperbanyak pendidikan, dan membangun masyarakat yang menjunjung tinggi akhlakul karimah.

“Kita andil semampu kita, kita ikut bersama-sama dengan steakholder yang lain mempertahankan NKRI, Pancasila, Bhineka Tungga Ika, UUD 1945," ucapnya.

Sekretaris Umum LPOI Lutfy A Tamimi mengatakan, radikalisme, terorisme, dan separatisme di Indonesia kian membahayakan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

Menurut Lutfy, selama pemilu yang berlangsung baru-baru ini menjadi bukti bagaimana radikalisme berbaju agama sangat terasa.

Namun, kata Lutfi, pemerintah kurang tegas terkesan membiarkan berbagai radikalisme. Karena itu, dia meminta pemerintah agar Indonesia terlepas dari kelompok radikal dan suka mengadu domba antar anak bangsa sehingga terbebas dari ancaman hancuranya negara.

“Bapak-bapak tolong cukup pembiaran yang dilakukan oleh pemerintah. Kami tidak bisa berbuat apa-apa. Jangan sampai terjadi di negara ini, para tokoh-tokohnya atau pemuka agamanya berdiri di depan, berbaris mengadu domba," katanya. 

Dia juga mengajak semua elemen masyarakat, termasuk dari kalangan non muslim agar bersama-sama menjaga Indonesia dan meminta kepada pemerintah agar lebih tegas lagi dan tidak membiarkan kelompok radikal berdiam di Indonesia.

Seminar dihadiri sejumlah pembicara, yakni Ketua Umum LPOI KH Said Aqil Siroj, Direktur Keamanan Negara Badan Intelijen Keamanan Polri Brigjen (Pol) Joko Mulyono, Kepala Subdirektorat Kontrapropaganda BNPT Kolonel TNI Sujatmiko, dan Deputi VI Bidang Komunikasi dan Informasi Badan Intelijen Negara (BIN) Sundawan Salya.

Seminar dihadiri Persatuan Umat Buddha Indonesia (Permabudhi), Perwakilan Umat Buddha Indonesia (Walubi), Persatuan Gereja-gereja di Indonesia (PGI), Majelis Tinggi Agama Konghucu Indonesia (Matakin), dan Konferensi Waligereja Indonesia (KWI).

Editor: Kastolani Marzuki

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut