JAKARTA, iNews.id - Direktur Utama PT Aneka Tambang Tbk (Antam), Achmad Ardianto mengungkapkan penyebab emas batangan sempat langka di pasaran. Hal itu merespons keluhan anggota Komisi VI DPR RI, Kawendra Lukistian.
Terungkap, Ardianto menyebut akar masalah utama kelangkaan tersebut adalah keterbatasan modal kerja Antam.
Mengapa Brunei Tidak Mau Bergabung dengan Malaysia? Ini Sejarahnya
"Jadi kesulitan Antam dalam hal jual beli emas itu adalah modal kerja," ujar Ardianto dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) di Komisi VI DPR, Senin (29/9/2025).
Ardianto menjelaskan bahwa emas adalah komoditas mahal. Jika Antam membeli dan menyimpan stok dalam jumlah besar, hal itu tidak menguntungkan karena perusahaan tidak bisa memprediksi pergerakan harga emas.
Harga Emas Antam Terbang Lagi Hari Ini, Dijual Nyaris Rp2,2 Juta per Gram
Oleh karena itu, kata Ardianto, barang segera dilepas ke pasar setelah didapatkan.
Harga Emas Antam Hari Ini Kembali Tembus Rekor, Termurah Dijual Segini
"Karena apa? karena emas tuh kan mahal harganya, kalau kita beli kemudian kita simpan, itu buat Antam nggak menguntungkan, karena kita tidak bisa prediksi harga emas," tuturnya.
Lebih lanjut, Ardianto mengungkapkan bahwa sistem penjualan Antam saat ini sangat bergantung pada pihak luar karena keterbatasan modal kerja perusahaan.
"Jadi Antam dulu nggak punya modal Pak, sehingga yang menjualkan emas ke lapangan adalah orang-orang yang punya uang. Jadi perusahaan-perusahaan mitra kita namanya wholesaler Pak, itulah yang membantu Antam menjualkan ke toko emas, rakyat," jelasnya.
Prosesnya berjalan secara back-to-back, kata Ardianto, wholesaler membeli emas dari Antam, dan Antam memproduksi sesuai pesanan tersebut, kemudian mendistribusikannya ke toko-toko emas.
"Itu Pak hampir 70 persen bisnis kami begitu, jadi tidak 100 persen 43 ton itu uangnya Antam Pak, itu 70 persen para wholesaler itu yang membeli ke Antam," tambahnya.
Akibat sistem ini, stok yang dikuasai langsung oleh Antam hanya maksimal 30 persen. Stok ini didistribusikan langsung ke 15 butik Antam di seluruh Indonesia.
Selain itu, kelangkaan ini diperparah oleh terhambatnya proses sourcing emas. Untuk memenuhi kekurangan, Antam harus mengimpor.
Namun, dalam beberapa bulan terakhir, impor sulit dilakukan. Sementara itu, tidak ada aturan yang mewajibkan perusahaan tambang lokal untuk menjual emasnya ke Antam.
"Bagaimana caranya itu bisa terpenuhi? Dengan sourcing tadi Pak, kita sudah beberapa bulan ini kan tidak bisa impor dulu, sementara impor tidak bisa, dalam negeri tidak ada yang mau jual Pak, bahan baku kami kan susah," keluhnya.
Dengan demikian, Ardianto menekankan, jika bahan baku (emas) berhasil diamankan (secured), Antam dapat mempercepat proses produksi dan distribusi, sehingga kelangkaan di pasar bisa teratasi.
Editor: Puti Aini Yasmin
- Sumatra
- Jawa
- Kalimantan
- Sulawesi
- Papua
- Kepulauan Nusa Tenggara
- Kepulauan Maluku