Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Rekrut Anggota, Khilafatul Muslimin Bagikan Buku Ajaran Kartosuwiryo 
Advertisement . Scroll to see content

Disaksikan Wiranto, Anak Tokoh Gerakan DI/TII Berikrar Setia kepada Pancasila

Selasa, 13 Agustus 2019 - 14:56:00 WIB
Disaksikan Wiranto, Anak Tokoh Gerakan DI/TII Berikrar Setia kepada Pancasila
Anak pemimpin Darul Islam/Tentara Islam Indonesia (DI/TII) Sekarmaji Marijan Kartosuwiryo, Sarjono Kartosuwiryo mencium Bendera Merah Putih di Kemenko Polhukam, Jakarta, Selasa (13/8/2019).
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Sarjono Kartosuwiryo mengucapkan ikrar setia terhadap Pancasila, UUD 1945, Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dan Bhinneka Tunggal Ika di Kementerian Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan (Kemenko Polhukam), Jakarta, Selasa (13/8/2019). Sarjono merupakan anak dari Sekarmaji Marijan Kartosuwiryo, tokoh utama Gerakan DI/TII.

Pengucapan ikrar diikuti oleh sejumlah eks-Harokah Islam Indonesia, eks-DI/TII dan eks Negara Islam Indonesia (NII). Pengucapan ikrar disaksikan langsung oleh Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Wiranto. Pada kesempatan itu, mereka juga menandatangani ikrar, serta mencium Bendera Merah Putih.

Wiranto merasa terharu sekaligus bangga terhadap para eks-Harokah Islam Indonesia, DI/TII dan NII yang sadar pentingnya persatuan dan kesatuan bangsa. "Untuk itulah teman-teman telah berikrar, menandatangani ikrar dan mencium Bendera Merah Putih sebagai simbol mereka sadar satu-satunya ideologi di NKRI adalah Pancasila," ujar Wiranto di Kemenko Polhukam, Jakarta, Selasa (13/8/2019).

Menurutnya, persatuan dan kesatuan mampu membawa Indonesia bisa bersaing dengan negara lain. Dia juga menyampaikan apresiasi dari Presiden Joko Widodo (Jokowi) atas kesediaan para eks-Harokah Islam Indonesia, DI/TII dan NII untuk berikrar setia kepada Pancasila dan NKRI.

Pada kesempatan yang sama, Sarjono Kartosuwiryo menilai perpecahan dan permusuhan akan mengakibatkan kerugian. Apalagi jika sampai terjadi pertumpahan darah.

Dia menanambahkan, akan banyak anak yatim karena ditinggal mati orang tuanya. "Saya menerima akibat yang buruk dari perpecahan. Sekarang, orang-orang yang mengadakan perlawanan, apa pun bentuknya, akibatnya kan kepada anak dan keluarganya," katanya.

Editor: Kurnia Illahi

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut