Disergap saat Patroli, Tentara Gabungan Indonesia dan Australia Balik Desak Musuh
JAKARTA, iNews.id - Peluru berdesing saat pasukan gabungan TNI AD dan prajurit Australia melaksanakan patroli. Sergapan yang tiba-tiba itu membuat suasana tiba-tiba mencekam.
Setelah mendapatkan tembakan dari lawan, para prajurit menghilang kemudian mencari perlindungan untuk selanjutnya membalas tembakan.
Sambil menembak, para prajurit bergerak maju menekan musuh. Setelah melewati pangkal serangan dan masuk jarak serbuan, mereka kemudian menyerang dan diakhiri dengan konsolidasi.
Skenario itu merupakan bagian dari Latihan Gabungan Bersama (Latgabma) Super Garuda Shield (SGS ) 2023 yang melibatkan prajurit TNI dari Batalyon Infantri R 515/UYT Kostrad dan pasukan Australia dari satuan 1st Armored Regiment RAAF Base Eidenburgh. Mereka menggelar latihan Field Training Exercise (FTX) di Australia.
Pelaksanaan latihan Field Training Exercise ini bertujuan untuk meningkatkan kesiapsiagaan prajurit dan mengasah naluri tempur prajurit dari kedua negara.
Materi yang diaplikasikan pada latihan ini bagaimana cara mengatasi gangguan pada saat sedang melaksanakan patroli.
Pelaksanaan aplikasi taktik pertempuran ini diskenariokan setelah para peserta latihan melaksanakan beberapa tahap latihan yakni melaksanakan gerak maju dari daerah persiapan hingga kemudian saat pelaksanaan patroli mendapatkan gangguan dari pihak musuh.
Sistem latihan FTX kali ini menggunakan force on force atau pasukan sendiri dengan penimbul situasi atau bulsi. Sementara alat utama sistem senjata yang terlibat antara lain 2 Helly bell 412, 1 Helly Apache, 2 Tank Leopard TNI, 4 Abram Australia, 3 Apache US, dan 2 Black Hawk.
Sebagai informasi, Super Garuda Shield (SGS) 2023 akan berlangsung pada 31 Agustus hingga 13 September 2023 di Asembagus Situbondo, Jawa Timur. Latihan Field Training Exercise (FTX) digelar pada Senin (4/9/2023).
Editor: Rizal Bomantama