Disruptive Technology, MNC Group Siap Menangi Industri 4.0 Zaman Now
JAKARTA, iNews.id – Dunia saat ini telah memasuki era industri 4.0 atau disruptive technology. Perkembangan teknologi zaman now mau tak mau harus diikuti. Sebab, siapa yang tidak mengikuti akan ketinggalan.
“Harus mengikuti zaman now. Zaman now itu artinya banyak business model (model bisnis) berubah termasuk adanya industri 4.0 atau disruptive technology,” ungkap Chairman MNC Group, Hary Tanoesoedibjo, saat memberikan arahan pada Manager Forum XXXVI di Jakarta Concert Hall, iNews Tower, Kamis (25/10/2018).
Hary pun menggambarkan bagimana perkembangan industri dunia dari 1.0 hingga menjadi 4.0 seperti saat ini. Di era industri 1.0, pelaku bisnis masih mengandalkan pekerjaan secara manual. Selanjutnya, di era industri 2.0, bisnis mulai dijalankan menggunakan mesin untuk membantu pekerjaan lebih cepat. Sementara, industri 3.0 ditandai dengan penggunaan komputer, internet, telepon seluler (ponsel).
Kemudian, masuklah era industri 4.0 atau disruptive technology yang mengganggu tatanan konvensional. Hary mencontohkan, ritel-ritel besar kini mulai tergantikan dengan e-commerce (perdagangan melalui sistem elektronik). Selain itu, Hary mencontohkan bagaimana sebuah bank di Jerman mampu beroperasi hanya di satu kantor tanpa membuka cabang. Padahal, aset dari bank tersebut sangatlah besar.

Di forum tersebut, Hary mengatakan, saat ini diversifikasi konvensional bisnis dan new technology atau disruptive technology harus dijalankan secara paralel. MNC Group pun sejak jauh hari telah mempersiapkan diri, salah satunya ditandai dengan adanya Innovation Centre sehingga bisa mendukung pengembangan teknologi di berbagai lini bisnis, baik media, properti, maupun keuangan.
Selain itu, lelaki yang telah mengajar di lebih 200 perguruan tinggi itu menekankan harus banyak terobosan-terobosan yang dilakukan. Dengan begitu, pelaku bisnis bisa bergerser dari sebelumnya di red ocean (wilayah yang banyak persaingan) ke blue ocean (area dengan kompetisi yang tidak terlalu intens). Hal itu hanya bisa diwujudkan melalui berbagai inovasi secara terus-menerus.

Editor: Ahmad Islamy Jamil