Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Ganjar soal Megawati Merangkap Sekjen PDIP: Tidak Mungkin Permanen
Advertisement . Scroll to see content

Ditanya Pupuk Langka saat Debat Capres, Ganjar: Makanya Jangan di Belakang Meja Terus

Senin, 01 Januari 2024 - 18:50:00 WIB
Ditanya Pupuk Langka saat Debat Capres, Ganjar: Makanya Jangan di Belakang Meja Terus
Capres Ganjar Pranowo menyebut penyebab harga beras naik karena pupuk langka. (Foto MPI).
Advertisement . Scroll to see content

SEMARANG, iNews.id - Calon Presiden nomor urut 3, Ganjar Pranowo menyinggung ditanya kelangkaan pupuk saat debat perdana Pilpres 2024. Dia menyebutkan orang bertanya harusnya keliling Indonesia dan mendengar keluhan masyarakat langsung.

Ganjar mulanya menceritakan saat ini harga beras masih mengalami kenaikan.

"Kemarin saya keliling. Kita tanya harga-harga petani beras, beras tadi kita tanya juga di depan, harganya Rp14.000-15.000, dengan kualitas terendah yang dulu harganya kira-kira Rp8.000, Rp9.000, Rp10.000. Kalau naik paling tinggi Rp11.000," ucap Ganjar saat menghadiri Rakernas APMISO di GOR Satria, Semarang, Jawa Tengah, Senin (1/1/2024).

Dia menyebut salah satu penyebab harga beras naik karena pupuk langka. Kelangkaan pupuk juga disebabkan oleh subsidi yang dikurangi.

Mantan Gubernur Jawa Tengah ini menyarankan kepada seluruh pihak untuk turun langsung dan mendengarkan keluhan masyarakat. 

"Saya 4 tahun di Komisi IV, 10 tahun jadi Gubernur. Tiap hari praktik terus masalah ini, ngelotok-ngelotok, maka kalau debat kemarin ditanya 'Pak Ganjar kenapa di Jawa Tengah pupuknya langka?” ungkapnya.

"Ya makanya piknik ke Indonesia jangan di belakang meja terus gitu kan. Tanyain rakyat, tanyain petani, itu di Sumut langka, di NTT langka, di Papua langka, di Sulawesi langka, problemnya apa? Karena subsidinya memang dikurangi," sambung dia.

Lebih jauh, Ganjar mengungkapkan ada dua solusi untuk mengatasi kelangkaan pupuk. Salah satunya penambahan subsidi atau membuat pabrik pupuk baru.

"Jadi artinya apa? Artinya subsidinya ditambah atau kita membuat pabrik pupuk baru, kalau mau selesaikan ya kecuali dibiarkan begini kemudian jadi komunitas politik," katanya.

Editor: Faieq Hidayat

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut