Diterima Ketua dan Anggota DPR, Nyak Sandang Sampaikan 2 Keinginan

JAKARTA, iNews.id - Tokoh Aceh Nyak Sandang menyambangi DPR usai menjalani operasi katarak di RSPAD. Nyak Sandang, salah satu tokoh Aceh yang menyumbang pembelian pesawat pertama untuk Indonesia, Seulawah RI-001. Kehadiran Nyak Sandang yang usia ke-91 tahun masih terlihat sehat disambut Ketua DPR Bambang Soesatyo serta sejumlah anggota DPR.

Datang menemani Nyak Sandang politikus asal Aceh Nasir Djamil (Fraksi PKS) dan Muslim Ayub (Fraksi PAN). Hadir pula dalam pertemuan itu anggota Fraksi Golkar Muhamad Misbakhun, anggota Fraksi Partai Nasdem Ahmad Sahroni, serta anggota Fraksi PDI Perjuangan Masinton Pasaribu.

Pasukan Israel Eksekusi 2 Warga Palestina Tak Bersenjata dari Jarak Dekat

Selain melakukan operasi katarak, ada dua keinginan Nyak Sandang yang belum tercapai. Pertama, menunaikan ibadah haji bersama keluarga. Kedua mendirikan masjid di kampung halamannya, di Lamno, Aceh Jaya.

"Saat bertemu Presiden Jokowi, Nyak Sandang menyampaikan tiga permintaan. Operasi katarak sudah dilakukan. Dua lainnya yaitu mendirikan masjid di kampung halamannya serta menunaikan ibadah haji masih dalam proses. Saya berjanji kepada Nyak Sandang akan mengomunikasikan kembali permintaan beliau kepada Presiden Jokowi," kata Bambang Soesatyo melalui keterangan tertulisnya kepada iNews.id, Jakarta, Kamis (5/4/2018).

Pria yang akrab disapa Bamsoet itu mengingatkan masyarakat mengenai sikap gotong royong dan cinta Tanah Air yang yang dimiliki Nyak Sandang. Dia juga takjub dengan kemampuan mengingat Nyak Sandang yang masih sangat baik. Bagi Bamsoet, kisah tersebut meneguhkan bahwa sejak dulu kala masyarakat Indonesia kental dengan sikap gotong royong dan cinta Tanah Air.

"Saya memberikan hormat yang sebesar-besarnya kepada Nyak Sandang. Kehadiran beliau menjadi momen penting bagi DPR agar bisa belajar banyak dari keteladanannya dalam berkorban untuk bangsa dan negara. Bayangkan, di masa sulit awal kemerdekaan beliau dan masyarakat aceh lainnya telah rela menyumbang untuk negara," ucap mantan Ketua Komisi III ini saat menerima Nyak Sandang di ruang kerja Pimpinan DPR.

Menurut dia, sebagai generasi yang menikmati kemerdekaan, semua pihak seharusnya malu dan introspeksi diri. Dahulu para leluhur dan orangtua mau berjuang sampai patungan membeli pesawat. "Kenapa sekarang kita malah sibuk bertengkar antar sesama anak bangsa? Sejatinya, DNA bangsa Indonesia adalah kegotongroyongan. Ini yang jangan sampai hilang," kata politikus Partai Golkar ini.

Sebelumnya, Nyak Sandang bertemu dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Presiden menerima Nyak Sandang di Istana Merdeka Rabu (21/3/2018). Nyak Sandang datang dari Aceh ditemani dua orang anaknya, Maturidi dan Khaidar. Dalam pertemuannya dengan Kepala Negara, Nyak Sandang mengutarakan beberapa permohonannya. Salah satunya agar dia bisa mendapatkan bantuan operasi katarak.

Editor: Azhar Azis