Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Gibran Minta Anak-Anak Manfaatkan Listrik di Desa Hilisebua Nias: Kalau Malam Belajar yang Rajin
Advertisement . Scroll to see content

Dongeng adalah Cerita Fiktif, Ini Penjelasan, Ciri-ciri dan Contohnya

Rabu, 21 September 2022 - 14:23:00 WIB
Dongeng adalah Cerita Fiktif, Ini Penjelasan, Ciri-ciri dan Contohnya
Ilustrasi dongeng adalah cerita khalayan
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Dongeng adalah salah cerita yang sering kita dengarkan sewaktu kecil. Cerita ini umumnya memang diperuntukkan untuk anak kecil, namun tak jarang pula dongeng ini ditujukan untuk masyarakat umum.

Apa yang Dimaksud dengan Dongeng dan Berikan Contohnya?

Dongeng adalah cerita fiktif, yaitu cerita yang tidak benar-benar terjadi. Cerita ini biasanya kita temui dalam buku pelajaran Bahasa Indonesia sebagai pelajaran karya sastra. 

Mengutip buku “Menulis Dongeng Kreatif Sesuai Gaya Belajar Anak” karya Endah Kusumaningrum, dongeng menurut Wintarto (2012: 8-9) merupakan sebuah tradisi yang ada di Nusantara sejak zaman dahulu. Namun pada abad ke-19, barulah masyarakat Indonesia mulai menuliskan dongeng-dongeng yang ada.

Adapun menurut Sudjiman (1984: 20) dongeng merupakan cerita mengenai makhluk khayali. Makhluk khayali adalah tokoh yang bijaksana dalam dongeng dan memiliki berbagai cara untuk menghadapi kehidupan yang ada.

Sedangkan menurut Hana (2011: 14) dongeng merupakan karya sastra dari hasil imajinasi seorang penulis. Sedangkan cerita merupakan serangkaian peristiwa yang bisa jadi itu nyata atau khayalan. Jadi, dongeng sudah pasti cerita namun cerita belum tentu dongeng.

Ciri-Ciri Dongeng Ada Berapa?

Melansir buku “Arif Cerdas untuk Sekolah Dasar Kelas 3” karya, ciri-ciri dongeng adalah sebagai berikut:

  • 1. Alurnya sederhana
  • 2. Ceritanya mengandung alur yang cepat dan singkat
  • 3. Menceritakan tokoh secara detail
  • 4. Kejadian yang ada di dalamnya merupakan khayalan
  • 5. Penekanan terjadi pada bagian isi
  • 6. Disampaikan lewat mulut ke mulut
  • 7. Terkandung pesan atau makna dalam cerita

Contoh Dongeng

Contoh dongeng adalah sebagai berikut untuk dipelajari:

  • 1. Cerita Kancil dan Buaya 

Di suatu senja, seekor kancil berjalan girang menuju sebuah sungai. Ia bermaksud menyeberangi sungai itu untuk menemui temannya, kelinci. Kancil menuruni tanah yang cukup terjal dan sampailah di tepi sungai. Saat kancil akan menyeberang, tiba-tiba munculah seekor buaya. Kancil terkejut dan langsung naik lagi ke tepi sungai.

"Hai buaya, kau telah mengagetkanku", seru kancil.

"Ha..ha..aku mau memakanmu", kata Buaya.

"Aku pikir kau tidak akan habis memakanku sendirian. Panggillah saudara-saudaramu yang lain", ujar kancil.

"Oh begitu ya. Baiklah, aku akan panggil saudara-saudaraku yang lain."

Tidak berapa lama. Muncullah sekelompok buaya.

"Kalian berjejerlah menuju tepi sungai.Aku ingin menghitung jumlah kalian dulu", ujar kancil. 

Buaya-buaya itu pun berjejer dari tepi sungai mengarah ke seberang sungai. Lalu, kancil melangkah di atas buaya-buaya itu sambil menghitungnya menuju seberang. Begitu sudah dekat ke seberang sungai, kancil melompat ke tepian. Kancil pun sudah berada di seberang sungai.

"Wahai para buaya, terima kasih kau telah membantuku menyeberang sungai", kata kancil. Kancil berjalan melanjutkan perjalanannya untuk bertemu dengan temannya, kelinci. Sementara itu, buaya-buaya itu saling pandang dan tidak menyadari apa yang telah terjadi.

Hikmahnya: Ketika menghadapi bahaya, tetaplah tenang. Berpikirlah dengan cerdik untuk menemukan cara melepaskan diri dari bahaya itu. Lalu, perkuat dengan doa.

  • 2. Dongeng Seekor Gagak

Seekor gagak terbang berputar-putar di sebuah taman. Rupanya ia sedang mencari air. Gagak itu kehausan. Akan tetapi, gagak belum juga menemukan air. Namun, gagak tidak putus asa. la terus berputar-putar mengelilingi taman untuk mencari air. Akhirnya, gagak menemukan sebuah tempat berisi air.

Gagak segera menukik menuju tempat itu. Namun, ternyata air di dalamnya tidak penuh. Hanya berisi setengah. Gagak tidak bisa meminum airnya. Kemudian, ia berusaha mematuk tempat itu dengan patuknya agar bocor. Namun, tempat air itu terlalu keras dan kuat bagi si gagak.

Gagak berpikir bagaimana caranya agar ia dapat meminum air dari situ. Akhirnya, gagak dapat ide. Gagak memungut kerikil dan memasukkannya ke dalam tempat air. Semakin banyak kerikil yang masuk ke dalam kendi itu, semakin naik permukaan airnya.

Gagak terus memasukkan kerikil ke dalam tempat air dengan sabar. Sampai permukaan airnya naik dan bisa dijangkaunya. Kemudian, gagak pun minum air itu untuk menghilangkan dahaganya.

Hikmahnya: Saat menemui hambatan, seperti kesulitan mengerjakan PR, jangan putus asa. Bersabar dan terus berusaha mengatasi hambatan. Carilah cara kreatif untuk dapat mengatasinya.

  • 3. Cerita Raja dan Gajah

Seorang kaisar negeri Cina memeroleh hadiah seekor gajah dari raja negeri India. Sang kaisar baru pertama kali melihat gajah. Karena itu, ia merasa senang sekaligus penasaran. Kaisar merasa penasaran berapa berat gajah itu. Kaisar pun mengumpulkan menteri menterinya.

"Siapa di antara kalian yang tahu cara menimbang gajah?" tanya kaisar.

"Maaf kaisar, kita tidak memiliki timbangan besar yang bisa digunakan untuk menimbang gajah ini", ujar salah seorang menteri.

Menteri-menteri lainnya sependapat dengan menteri itu. Tidak ada alat yang bisa digunakan untuk menimbang binatang sebesar itu.

"Aku tahu caranya, ayah", ujar putra kaisar yang baru berumur delapan tahun. Saat itu, ia ikut dengan ayahnya berkumpul dengan para menteri.

"Oh ya, bagaimana caranya kita mengetahui berat gajah itu?'

"Serahkan padaku", kata putra kaisar mantap.

Kemudian, putra kaisar itu meminta disiapkan perahu di tepi danau. 
Gajah itu dinaikkan ke atas perahu. Putra kaisar meminta prajurit menandai batas garis air pada perahu. Lalu, gajah dibawa lagi ke tepi danau dan di turunkan. Setelah itu, putra kaisar meminta agar perahu diisi dengan batu bata sampai air danau menyentuh garis saat perahu dinaiki gajah. 

"Timbanglah semua batu bata itu. Dengan demikian, kita tahu berapa berat gajah ini, terang putra kaisar.

Sang kaisar dan semua yang hadir merasa bangga dengan kecerdasan putra kaisar.

Hikmahnya: Selalu ada cara untuk mengatasi masalah. Berlatihlah berpikir kreatif dalam memecahkan setiap masalah.

  • 4. Dongeng Keledai

Di sebuah desa, hiduplah seorang petani sayur dan buah. Setiap pagi ia mengangkut sayur dan buah dibantu oleh keledai miliknya ke pasar untuk dijual. Namun, keledai milik petani itu suka mengeluh setiap kali mengangkut sayur dan buah. Padahal, petani itu telaten memberinya makan.

"Aku benci bekerja pada petani ini. Setiap hari aku harus bangun pagi dan mengangkut sayur dan buah ke pasar. Aku ingin bekerja pada majikan lain. Mungkin aku lebih bisa bersantai", gerutu keledai. Saat di pasar, ada seorang pedagang kulit yang bermaksud membeli 
keledai. Si Petani menawarkan keledainya kepada pedagang kulit. 
Terjadilah transaksi antara petani dan pedagang kulit. "Semoga keledai ini memperoleh kehidupan lebih baik bersama pedagang kulit", doa si petani.

Bersama pedagang kulit, keledai bertugas mengangkut kulit setiap hari ke pasar untuk dijual. Keledai kembali mengeluh.

"Uh...bau sekali kulit-kulit ini. Lebih baik aku bekerja pada petani mengangkut sayur dan buah yang harum wanginya daripada bekerja pada pedagang kulit yang harus mengangkut kulit yang bau ini", gerutu keledai.

Setelah beberapa waktu bekerja pada pedagang kulit. Keledai itu dibeli oleh seorang pengusaha batu bara. Setiap hari keledai itu bertugas mengangkut batu bara yang kotor dan berat.

"Pekerjaan ini lebih menyiksaku. Aku lebih baik bekerja pada petani atau pedagang kulit sekalipun daripada bekerja pada pengusaha batu bara ini", gerutu keledai.

Demikianlah nasib si keledai. Ia tidak mau bersyukur dengan kehidupannya bersama petani. la ingin hidup bersama majikan lain. Akan tetapi, justru bersama majikan yang lain itu, keledai memperoleh pekerjaan yang lebih berat.

Hikmahnya: Sikap mengeluh dan tidak bersyukur hanya akan mendatangkan kerugian bagi diri sendiri. Karena itu, jauhilah sikap mengeluh dan tidak bersyukur. Jadilah anak yang semangat dan pandai bersyukur.

  • 5. Dongeng Ayah dan Anak

Di sebuah desa di kerajaan Cina, hiduplah seorang ayah dan anak laki-laki yang mulai beranjak dewasa. Suatu hari, kuda milik si ayah pergi entah ke mana. Tidak biasanya kuda itu meninggalkan kandang sampai seharian. Sudah tiga hari kuda milik si ayah tidak juga pulang. Ayah pun sudah mengikhlaskan kuda itu.

Akan tetapi, esok harinya kuda itu pulang dengan mengajak seekor kuda lain. Si ayah merasa senang kudanya kembali. "Wah kau beruntung sekali mendapat kuda baru", seru para tetangganya. Si ayah hanya tersenyum. Tentu ia merasa senang dengan kehadiran kuda baru itu, tetapi tidak berlebihan.

Si anak laki-laki sangat senang berkuda. Begitu tahu ayahnya memperoleh kuda baru, ia pun ingin mencoba menaikinya. Akan tetapi, ternyata kuda itu belum jinak pada si anak laki-laki itu. Anak itu terlempar dari kuda.

Si ayah tentu saja sedih dengan musibah yang menimpa anaknya. Akan tetapi, ia juga tidak larut dalam kesedihan.

Esok harinya, ada pasukan kerajaan yang mendata para pemuda desa untuk direkrut berperang melawan musuh. Anak si ayah tersebut tidak dikenakan kewajiban berperang karena kakinya patah. Si ayah merasa bersyukur.

"Kau beruntung, Pak. Anak saya diwajibkan berperang dan aku tidak tahu apakah anakku bisa kembali atau tidak? Sedangkan, kau tetap bisa bersama anakmu, ujar seorang ibu.

Si ayah terhenyak. Ya, mungkin inilah salah satu hikmah dibalik musibah yang menimpa anaknya.

Hikmahnya: Setiap peristiwa yang terjadi pasti mengandung hikmah. Tugas kita adalah mencari hikmah dibalik peristiwa tersebut.

Nah, jadi sudah paham kan dongeng adalah cerita anak ataupun cerita rakyat yang tidak benar-benar terjadi. Demikianlah pembahasan mengenai dongeng. Semoga membantu ya!

Editor: Puti Aini Yasmin

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut