Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Viral Penampilan Terbaru Ammar Zoni di Nusakambangan, Ini Fotonya!
Advertisement . Scroll to see content

Doni Monardo Kunjungi Nusakambangan Cek Kondisi Tanaman Pelindung Tsunami

Sabtu, 05 Desember 2020 - 09:47:00 WIB
Doni Monardo Kunjungi Nusakambangan Cek Kondisi Tanaman Pelindung Tsunami
Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Doni Monardo mengunjungi kawasan konservasi alam yang berada di Pulau Nusakambangan, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah, Jumat (4/12/2020). (Foto: Binti Mufarida/ Dok. BNPB).
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Doni Monardo mengunjungi kawasan konservasi alam yang berada di Pulau Nusakambangan, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah, Jumat (4/12/2020). Doni ingin memastikan beberapa jenis tanaman yang dapat menjadi pondasi alami terhadap potensi tsunami terjaga dan berfungsi dengan baik.

Dia mengatakan, keberadaan Pulau Nusakambangan hingga saat ini sangat strategis sebagai barrier bagi keselamatan warga di Cilacap.

“Bagian selatan Nusakambangan ini harus betul-betul dalam posisi perawatan yang optimal karena Nusakambangan ini barrier bagi keselamatan warga di Cilacap dengan jumlah penduduk dua juta orang,” ujar Doni.

Dia menuturkan, hasil penelitian dan kajian, Pulau Nusakambangan menjadi benteng bagi wilayah Cilacap ketika terjadi peristiwa tsunami yang dipicu oleh gempa bumi di Pangandaran 2006.

Selain itu hasil catatan ilmiah dari berbagai pakar, gelombang tsunami yang menghantam wilayah Nusakambangan pada waktu itu mencapai ketinggian 15-22 meter.

“Kalau tidak ada Pulau Nusakambangan, 2006 lalu mungkin sebagian besar kawasan di Cilacap yang penduduknya termasuk paling padat akan terdampak,” katanya.

Menurutnya, pusat episentrum berada di Pangandaran juga menimbulkan kerusakan di bagian selatan Nusakambangan. Ada beberapa vegetasi alami di sana yang hancur setelah diterjang gelombang tsunami.

“Tsunami 2006 yang pusat episentrumnya di Pangandaran, ternyata juga menimbulkan kerusakan yang tidak sedikit di bagian selatan Nusakambangan,” ucapnya.

Adanya potensi ancaman gempa bumi dan tsunami tersebut, dia meminta agar seluruh komponen pemerintah daerah administrasi Cilacap agar membuat kebijakan yang merujuk kepada pelestarian alam dan lingkungan sebagai upaya mitigasi bencana berbasis ekosistem.

Dia mengingatkan, jika kawasan konservasi beralih fungsi dapat menimbulkan permasalahan bagi keselamatan warga di wilayah selatan Cilacap dengan jumlah penduduk yang sangat padat.

“Ketika kawasan-kawasan konservasi ini beralih fungsi, ini yang kita khawatirkan akan bisa menimbulkan persoalan bagi keselamatan warga di wilayah Cilacap karena wilayah Cilacap ternyata penduduknya sangat padat,” katanya.

Editor: Kurnia Illahi

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut