Dosen FK Unair Jadi Guru Besar Bidang Anatomi Perempuan Pertama di Indonesia

JAKARTA, iNews.id - Dosen Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Airlangga (Unair) Prof Viskasari Pintoko Kalanjati, dr, MKes, PA(K), PhD dinobatkan menjadi guru besar neuroanatomi dan neurosains (anatomi). Ia pun merupakan perempuan pertama di Indonesia yang meraih gelar tersebut.

Viskasari dikukuhkan pada Rabu, (16/2/2022). Ia merupakan salah satu di antara 30 guru besar neuroanatomy dan neurosains yang aktif di Indonesia.

Trump Sebut Orang-orang Lemah Pimpin Eropa yang Membusuk

“Di Indonesia ahli anatomi hanya sekitar 300-an. Dan guru besar yang aktif hanya 25 an, termasuk salah satunya Prof Viska,” ucap dr Ahmad Aulia Jusuf PhD dari Perhimpunan Ahli Anatomi dan Histologi Indonesia (PAAI) dikutip dari laman resmi Unair, Sabtu (26/3/2022).

Viskasari sendiri mengaku tak pernah menyangka akan bisa menjadi seorang guru besar di usia 46 tahun. Ia pun bersyukur kepada Allah SWT dan kedua orang tuanya.

Rahasia Belajar Jevon, Mahasiswa ITB Peraih IPK Sempurna yang Dapat Beasiswa ke Inggris

“Tapi untuk sampai ke titik ini, saya tidak pernah membayangkan. Dan saya hanya bisa mengatakan bahwa ini adalah kuasa Allah dan doa orang tua,” kata Viskasari.

Lebih lanjut, ia mengaku harus melewati proses yang cukup panjang untuk mendapatkan gelar tersebut. Sebab ada beberapa persyaratan yang terus menerus diganti.

Kisah Putri Pedagang Sayur Keliling yang Berhasil Lulus dengan IPK 3,84

“Saya mempersiapkan ini sejak Tahun 2020 dengan segala macam tantangannya. Di mana setiap beberapa bulan berganti-ganti persyaratannya,” imbuhnya.

Namun proses panjang tersebut tak mematahkan langkah Viskasari untuk maju mencapai puncak tertinggi sebagai profesi guru. Apalagi, ia ingin membuktikan dan memberi semangat kepada orang tuanya yang tengah sakit

“Kebetulan orang tua saya sakit. Maka saya fight bagaimana bisa mencapai ke gelar ini sehingga orang tua saya juga berjuang untuk sembuh untuk menyaksikan saya dikukuhkan,”tutur Viskasari.

Walaupun dikenal sebagai ilmu yang menakutkan. Namun sebaliknya, Viskasari menilai ilmu anatomi adalah subjek yang menyenangkan.

“Ilmu anatomi ini seakan kita ditantang untuk melihat secara 3D. Antara struktur tubuh, unsur dari sekitar dan sangat terkait fungsi tubuh. Bagaimana kita mempelajari abnormalitas pada struktur tertentu, bagi saya, ini kajian yang sangat menarik,” ujar dia.

Dorongan mendalami ilmu anatomi ini, bermula pada Tahun 2005 lalu, di mana saat itu FK UNAIR hanya memiliki satu dosen di bidang anatomi, yakni Almarhum Dokter Abdul Khamid. Viskasari pun kini menuntut ilmu hingga ke Australia demi memahami bidang anatomi tersebut.

Editor: Puti Aini Yasmin