Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : 3 Kuliner Khas Malang Batu yang Melegenda, Nomor 1 Ikonik Banget!
Advertisement . Scroll to see content

DPP IMM Minta Tragedi Kanjuruhan Jadi Momentum Evaluasi Total Industri Olahraga

Sabtu, 08 Oktober 2022 - 18:36:00 WIB
DPP IMM Minta Tragedi Kanjuruhan Jadi Momentum Evaluasi Total Industri Olahraga
Stadion Kanjuruhan (Foto: Ist)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Tragedi kemanusiaan di stadion Kanjuruhan Malang tengah dalam penanganan oleh tim gabungan independen pencari fakta (TGIPF) yang dipimpin oleh Menkopolhukam Mahfud MD. Polisi juga telah menetapkan tiga warga sipil dan tiga anggota polri sebagai tersangka. 

Enam orang itu yakni, Direktur PT.LIB AHL, Ketua Panitia penyelenggara pertandingan AH, dan security officer SS tiga tersangka warga sipil itu dijerat dengan Pasal 359 dan/atau Pasal 360 dan/atau Pasal 103 ayat (1) juncto Pasal 52 Undang-Undang RI Nomor 11 Tahun 2022 tentang Keolahragaan.

Kemudian tiga tersangka dari unsur kepolisian disangka dengan Pasal 359 dan/atau Pasal 360 KUHP, yakni Kabag Ops Polres Malang Kompol WS, Komandan Kompi (Dankie) Brimob Polda Jawa Timur AKP H dan Kasat Samapta Polres Malang AKP BS.

Ketua DPP Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah Bidang Seni, Budaya dan Olahraga  (SBO) Iqbal Hafsari menilai, berjatuhannya ratusan korban dalam kejadian ini berdampak pada buramnya wajah sepak bola tanah air.

“Standar industri olahraga yang layak itu terjadi jika kompetisi digelar secara professional dan penonton mendapat pelayanan yang aman dan nyaman. Sementara standar ini tidak tampak pada penyelenggaraan sepakbola tanah air," kata Iqbal, Sabtu (8/10/2022).

Di samping itu, sebagai warga sipil, masyarakat awam diimbau tidak saling tuding dalam keadaan seperti ini dan saling menyalahkan. Artinya semua harus menghormati dan menunggu hasil tim investigasi yang dilakukan oleh tim pencari fakta. 

Iqbal menegaskan kejadian ini sepatutnya jadi momentum pembenahan secara menyeluruh. Bagi penonton untuk membangun persaudaraan, menghentikan permusuhan dan rivalitas yang tidak sehat. 

Bagi federasi PSSI, momentum untuk introspeksi dan perbaikan kualitas sumber daya manusia dan perbaikan kualitas tata kelola kompetisi. Bagi negara, ini momentum untuk menunjukan keseriusan memberi perhatian terhadap olah raga mulai dari infratruktur yang layak dan lain sebagainya. 

Banyak stadion yang secara teknis belum bisa dikategorikan sebagai arena yang aman dan nyaman.

“Setiap pertandingan harus ada Match Coordination meeeting dalam mengarahkan apa yg boleh dan tidak boleh dilakukan. Tragedi kanjuruhan harus dijadikan momentum pembenahan sepakbola Indonesia. Oleh suporter, PSSI, dan negara” tuturnya.

Iqbal menilai PSSI tidak bersungguh-sungguh menyelesaikan kentalnya rivalitas yang tidak sehat antar klub seolah-olah terjadinya pembiaran selama ini. Harusnya PSSI dengan kekuatan dan otoritas yang dimiliki bisa menengahi persoalan yang ada sehingga rivalitas hanya di lapangan, selebihnya adalah bersaudara sesama anak bangsa. 

“DPP IMM akan serius mengawal kasus tragedi kanjuruhan ini hingga tuntas dalam merevolusi tata kelola sepakbola bersama supporter Indonesia khususnya Aremania sehingga peristiwa tragedi ini tidak terulang kembali” ujarnya.

Editor: Muhammad Fida Ul Haq

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut