Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Kapal Global Sumud Flotilla Terakhir Diserbu Pasukan Israel, Misi ke Gaza Berakhir
Advertisement . Scroll to see content

DPR Kecam Israel Cegat Kapal Global Sumud Flotilla: PBB Tak Boleh Tinggal Diam!

Jumat, 03 Oktober 2025 - 18:41:00 WIB
DPR Kecam Israel Cegat Kapal Global Sumud Flotilla: PBB Tak Boleh Tinggal Diam!
Kapal Global Sumud Flotilla (GSF) yang diserang pasukan Israel. (Foto: Kemlu Israel via AP)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Anggota Komisi I DPR Syamsu Rizal mengecam keras tindakan militer Israel yang mencegat kapal Global Sumud Flotilla yang tengah membawa bantuan untuk rakyat Palestina di Gaza. Dia meminta Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) turun tangan mendesak Israel membuka blokade bantuan kemanusiaan. 

Pria yang akrab disapa Deng Ical itu menilai tindakan Israel tersebut merupakan pelanggaran terhadap hukum internasional dan prinsip kemanusiaan. 

“Ini bukan hanya serangan terhadap kapal, tetapi serangan terhadap nilai-nilai kemanusiaan. Para aktivis dan awak kapal harus segera dibebaskan, dan Israel harus membuka blokade agar bantuan bisa sampai kepada rakyat Gaza yang sangat membutuhkan,” ujar Deng Ical, Jumat (3/10/2025).

Legislator dari Fraksi PKB itu menyerukan agar PBB segera turun tangan mendesak Israel menghentikan blokade Gaza. Dia juga meminta Israel menjamin keselamatan para aktivis internasional yang ditahan.

Jika PBB gagal bertindak, menurutnya, maka kredibilitas lembaga internasional tersebut akan semakin dipertanyakan.

“PBB tidak boleh tinggal diam. Sudah saatnya PBB menunjukkan keberpihakan nyata pada kemanusiaan, bukan hanya sekadar pernyataan. Israel harus didesak membuka blokade Gaza tanpa syarat,” ujarnya.

Lebih lanjut, Deng Ical mendorong negara-negara anggota PBB yang selama ini konsisten mendukung kemerdekaan Palestina untuk mengambil langkah konkret dan kolektif.

Dia menekankan dukungan politik saja tidak cukup, melainkan harus diwujudkan melalui upaya nyata di forum internasional maupun dalam tekanan diplomatik kepada Israel.

“Kita harus mengingat bahwa kemerdekaan Palestina adalah cita-cita bersama bangsa-bangsa yang menjunjung tinggi keadilan. Negara-negara yang mendukung Palestina harus segera bergerak, bersatu, dan mengambil langkah konkret untuk mewujudkan kemerdekaan Palestina,” tutur Deng Ical.

Diketahui, Angkatan Laut (AL) Israel menyerang kapal misi kemanusiaan Gaza, Global Sumud Flotilla, terakhir, Jumat (3/10/2025). Kapal bernama Marinette berbendera Polandia itu dinaiki enam orang.

Penyelanggara armada GSF menyatakan Marinette diserbu di perairan internasional. Tentara Zionis menaiki kapal tanpa adanya perlawanan.

"Tentara Israel telah menaiki Marinette dari #GlobalSumudFlotilla dan menyandera para aktivis," bunyi pernyataan GSF, di media sosial X, seperti dikutip dari Anadolu. 

Rekaman video yang diambil langsung dari CCTV pada Marinette berhenti tiba-tiba setelah seorang tentara memecahkan kamera tersebut.

Marinette merupakan kapal terakhir dari sekitar 50 armada GSF yang mengikuti misi kemanusiaan menembus blokade Gaza. Kapal berangkat sejak akhir Agustus dengan tujuan mengirim bantuan kemanusiaan berupa makanan, air bersih, peralatan medis, dan kebutuhan penting lainnya.

Pasukan Zionis menyerang kapal-kapal GSF sejak Rabu (1/10/2025) malam dan menangkap seluruh aktivis di dalamnya. Total lebih dari 450 aktivis dari 50 negara lebih ditangkap dan dibawa ke pelabuhan Ashdod, Israel.

Editor: Rizky Agustian

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut