Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Natalius Pigai Sebut Kasus Keracunan MBG Bukan Pelanggaran HAM: Bisa Saja Human Error
Advertisement . Scroll to see content

DPR Temukan Karyawan Dapur MBG Diisi Keluarga: Anak, Istri sampai Besan Jumlahnya 47 Orang

Kamis, 02 Oktober 2025 - 06:50:00 WIB
DPR Temukan Karyawan Dapur MBG Diisi Keluarga: Anak, Istri sampai Besan Jumlahnya 47 Orang
Ilustrasi dapur MBG. (Foto: Arif Julianto)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Anggota Komisi IX DPR Muazzim Akbar mengungkap ada Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) atau dapur Makan Bergizi Gratis (MBG) yang diisi satu keluarga. Tak tanggung-tanggung, jumlah anggota keluarga yang direkrut mencapai 47 orang.

"Ya karena saya lihat ada juga salah satu SPPG itu yang merekrut anaknya, keponakannya, istrinya, besannya, sepupunya. Jadi yang jadi karyawan SPPG itu keluarganya dia saja yang 47 orang," kata Muazzim saat rapat kerja (raker) bersama Kepala BGN di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Rabu (1/10/2025).

Muazzim menyayangkan temuan itu. Padahal, kata dia, SPPG di daerah turut berperan menyerap lapangan kerja.

"Karena kami melihat, kalau bisa, memang kemarin itu ada harapan supaya kita bisa menyerap tenaga kerja di sekitar SPPG itu sendiri," ucap Muazzim.

Muazzin juga menemukan adanya dapur MBG di Bali yang merekrut karyawan tidak hanya dari masyarakat sekitar, tetapi orang-orang dari luar Bali.

"Nah ada SPPG itu yang saya lihat cukup bagus, yang milihnya dari koperasi kepolisian kemarin saya lihat di Bali misalnya, itu karyawannya dari Jawa ada 21 orang. Dia tidak merekrut dari sekitar jadi hanya beberapa yang direkrut," ujar Muazzim.

Dia pun meminta perekrutan SPPG diperketat dan memahami soal penyajian makanan. Pasalnya, kata dia, terdapat pengusaha yang menaungi lebih dari satu SPPG.

"Seleksi SPPG yang berikutnya untuk lebih diperketat lagi. Karena memang kemarin ada yang kita lihat juga yang salah satu pengusaha punya SPPG sampai 7, 6, 5. Ya kita harapkan untuk sleeksi SPPG ini betul-betul itu BGN menyeleksi, kan dia mendaftar melalui online, dia kirim vidoenya," pungkas Muazzim.

Sebelumnya, Badan Gizi Nasional (BGN) menonaktifkan sementara 56 SPPG buntut marak keracunan dalam pelaksanaan program MBG. BGN menegaskan tidak kompromi terhadap keselamatan penerima manfaat.

"Setiap SPPG wajib mematuhi standar keamanan pangan yang sudah ditetapkan. Nonaktif sementara ini adalah bagian dari proses evaluasi menyeluruh agar kejadian serupa tidak terulang. Keselamatan masyarakat, terutama anak-anak penerima MBG jadi prioritas utama," kata Wakil Kepala BGN, Nanik S Deyang, dikutip Selasa (30/9/2025).

Dia menjelaskan, beberapa lokasi SPPG yang dinonaktifkan termasuk SPPG Bandung Barat Cipongkor Cijambu, SPPG Bandung Barat Cipongkor Neglasari, SPPG Bandung Barat Cihampelas Mekarmukti, dan SPPG Banggai Kepulauan Tinangkung (Sulawesi Tengah). 

Keputusan ini diambil setelah laporan kasus gangguan kesehatan yang dialami sejumlah penerima manfaat usai mengonsumsi makanan dari SPPG tersebut.

Nanik menambahkan, puluhan SPPG yang dinonaktifkan kini masih menunggu hasil uji laboratorium yang tengah dilakukan oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM). 

Editor: Rizky Agustian

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut