DPR Titip Pesan Khusus untuk Dubes RI di AS, Singgung Hubungan Prabowo-Trump

JAKARTA, iNews.id - Komisi I DPR rampung menggelar fit and proper test terhadap calon duta besar (dubes) RI untuk negara-negara sahabat pada Sabtu (5/7/2025). Salah satu yang menjalani fit and proper test adalah Indroyono Soesilo, calon dubes RI untuk Amerika Serikat (AS).

Wakil Ketua Komisi I DPR Budisatrio Djiwandono menitipkan pesan khusus untuk Indroyono. Pesan khusus ditekankan lantaran posisi dubes RI untuk AS sangat strategis.

Baca Juga

2 Juta Warga Israel Hadapi Krisis Kesehatan Mental setelah 2 Tahun Perang di Gaza

Budi meminta dubes di AS untuk menjaga hubungan baik Indonesia dengan Amerika Serikat. Apalagi Presiden Prabowo Subianto dan Presiden Donald Trump dilantik di waktu yang berdekatan.

Baca Juga

Fit and Proper Test Calon Dubes, Nurmala Kartini Paparkan Peningkatan Hubungan Bilateral RI-Jepang

"Jadi ini lagi momentum saya rasa yang tepat juga. Indonesia dipimpin oleh Presiden Prabowo mulai bulan Oktober, Januari kemarin Presiden Trump dilantik juga. Kita sama-sama mengawal hubungan penting Indonesia dan Amerika Serikat. Moga-moga ke babak yang baru, ke babak yang lebih baik," katanya di Gedung DPR.

Dia memberi sinyal, posisi dubes RI di AS akan dijabat dalam waktu yang cukup lama jika segala tugasnya dijalankan dengan baik.

"Kita harapkan yang nanti bertugas di Amerika Serikat akan bisa menjalankan tugasnya sebagai duta besar. Dan bilamana menjalankan yang baik, ya saya rasa akan bisa tinggal di negara tujuan Amerika Serikat di Washington DC di waktu yang cukup lama," ujar dia.

Sementara untuk para calon dubes yang lain, Budi mengingatkan mereka agar bekerja untuk kepentingan nasional di negara yang dituju. Para diplomat harus bekerja sesuai visi-misi Presiden Prabowo Subianto.

"Prioritas mereka pertama adalah mengedepankan kepentingan nasional Indonesia di negara di mana mereka akan nanti bertugas. Tentu selaras dengan visi-misi Presiden Republik Indonesia dengan program-program prioritasnya," kata Budi.

Dia juga meminta para diplomat untuk tetap mengedepankan prinsip politik luar negeri Indonesia yakni bebas aktif.

Editor: Reza Fajri