DPR Usul 1 Orang 1 Akun Medsos: Second Account Sangat Merusak, Bisa Disalahgunakan
JAKARTA, iNews.id - Anggota Komisi I DPR Oleh Soleh mengusulkan satu orang dibatasi memiliki satu akun media sosial (medsos). Ketentuan itu dapat membatasi seseorang memiliki banyak akun.
Sebab, dia menilai keberadaan second account atau akun ganda sangat merusak dan bisa disalahgunakan.
"Soal akun ganda Pak, baik di YT di IG di TikTok. Akun ganda ini kan sangat, sangat, sangat merusak. Akun ganda ini kan pada akhirnya disalahgunakan, pada akhirnya bukan mendatangkan manfaat bagi masyarakat bagi pemakai yang asli tentunya," ujar Oleh saat rapat dengar pendapat umum (RDPU) Komisi I DPR bersama YouTube, Meta, dan TikTok di Gedung DPR, Senayan, dikutip Minggu (14/8/2025).
Dia mengatakan keberadaan akun ganda menjadi ancaman meski menguntungkan bagi platform medsos. Dia menyinggung keberadaan buzzer yang justru mengalahkan sosok berkualifikasi di medsos.
"Buzzer, bagaimana ini akibat buzzer orang yang nggak qualified menjadi terkenal, menjadi artis, menjadi apa, menjadi wah, menjadi super gitu dan dia malah mengalahkan orang yang qualified gitu. Nah ini kan juga sangat merusak, Pak," ucapnya.
Dia pun meminta seluruh platform medsos dapat menyaring keberadaan akun ganda.
"Rekomendasi saya, pimpinan dan mohon dicatat sekretariat, dalam rancangan dimasukkan bahwasanya platform digital tidak boleh membuat akun ganda. Saya minta ini," kata Oleh.
Legislator Fraksi PKB itu meminta platform medsos membatasi kepemilikan akun, baik perorangan maupun perusahaan.
"Hanya satu akun asli saja. Tidak boleh satu orang memiliki akun ganda. Baik perusahaan, lembaga, maupun personal," ucap Oleh.
"Karena hanya itulah satu-satunya cara itulah yang bisa menghandle berbagai ilegal konten-konten, karena kebanyakan ilegal content lah yang memproduksi hal-hal yang bersifat negatif," pungkasnya.
Pegiat medsos, Iwan Piliang mendukung usulan satu orang hanya memiliki satu akun medsos di setiap platform. Dia mengatakan, hal itu dapat menjaga esensi komunikasi publik.
Dia menekankan tanpa regulasi, keberadaan akun ganda hingga robot akan semakin banyak.
"Dengan banyaknya akun setiap orang itu bisa dibuat di platform, tanpa regulasi dari negara, akhirnya lahir anonim-anonim, robot-robot yang mengganggu ruh dasar komunikasi publik gitu," ujar Iwan dalam video yang diunggah di akun X @iwanpiliang7, Jumat (12/9/2925).
Dia mengaku sudah lama mengusulkan wacana tersebut.
"Saya jauh hari ketika Twitter, sekarang X tampil, sudah lama menyarankan setiap kita itu punya satu akun, bahkan jangan anonim begitu," kata dia.
Iwan menambahkan, kompetisi antar-engine yang sekadar mengejar trending topic tanpa mempertimbangkan substansi hanya akan memperparah keadaan.
"Kalau kita biarkan terus-menerus, memang menghancurkan peradaban," tegasnya.
Editor: Rizky Agustian