Dua Hikmah Peristiwa Isra Mi'raj, Apa Saja?
JAKARTA, iNews.id - Sekretaris Jenderal Majelis Ulama Indonesia (Sekjen MUI), Buya Amirsyah Tambunan mengungkap dua hikmah dari peristiwa Isra Mi'raj bagi umat Islam. Hikmah itu meningkatkan kualitas spritual dan ilmu pengetahuan serta teknologi.
Diketahui, Isra Mi'raj merupakan salah satu peristiwa penting bagi umat Islam. Pada peristiwa ini, Nabi Muhammad SAW melakukan perjalanan agung menuju langit ketujuh untuk menerima perintah sholat dari Allah SWT.
"Setiap tahun umat Islam seluruh dunia peringati peristiwa ini. Karena merupakan salah satu peristiwa penting bagi umat Islam, karena pada peristiwa inilah beliau mendapat perintah untuk menunaikan shalat lima waktu sehari semalam,” ucap Amirsyah dikutip dalam laman resmi MUI, Senin (28/2/2022).
Pertama, untuk meningkatkan kualitas spritual karena peristiwa Isra dan Mi'raj merupakan peristiwa yang menakjubkan ketika Allah memperjalankan Nabi Muhammad SAW, dari Masjidil Haram ke Masjid Aqsa.
“Kemampuan akal sehat memahami peristiwa ini sangat terbatas. Sehingga, dasar spiritual meyakini peristiwa tersebut,” kata Amirsyah.
Kedua, untuk peningkatan ilmu pengetahuan dan teknologi dengan hitungan jarak 1239 KM. “Isra Mi'raj adalah dua peristiwa yang berbeda di mana Isra adalah perjalanan jarak antara keduanya disebut sekitar 1.239 kilometer,” ujarnya.
Lebih lanjut, Amisryah menyampaikan, kala itu, diperkirakan perjalanan tersebut bisa ditempuh dengan memakan waktu satu bulan dengan menggunakan kuda atau unta. Jarak perjalanan tersebut diperkirakan seperti Medan-Bandar Lampung.
Namun saat ini, lanjutnya, umat manusia telah menggunakan kecepatan gelombang dan cahaya yang dapat diterima dengan akal sehat seperti pengiriman pesan singkat lewat handphone.
Oleh karena itu, Amirsyah berpesan kepada umat Islam, agar memahami peristiwa Isra dan Mi'raj ini dengan memperkuat iman dan taqwa kepada Allah SWT. Sedangkan dalam aspek ilmu pengetahuan dan teknologi, dia berharap, umat Islam mampu untuk menguasainya terutama teknologi.
“Jadi dengan memahami peristiwa Isra dan Miraj, umat Islam dapat memperkuat iman dan taqwa kepada Allah. Sedangkan aspek ilmu pengetahuan dan teknologi, umat Islam harus menguasai teknologi, bukan teknologi yang menguasai manusia,” tuturnya.
Editor: Faieq Hidayat