Dubes Iran soal Kematian Ismail Haniyeh: Kami akan Balas Lebih Keras
JAKARTA, iNews.id - Duta Besar (Dubes) Republik Islam Iran untuk Indonesia Mohammad Boroujerdi menyatakan negaranya tak akan tinggal diam atas kematian pemimpin Hamas, Ismail Haniyeh. Iran akan membalas tindakan yang menewaskan Haniyeh lebih keras.
"Kita tidak akan tinggal diam. Kita akan memberikan balasan yang setimpal dan bahkan lebih keras dari itu," ujar Boroujerdi usai salat gaib untuk Ismail Haniyeh di Masjid Istiqlal Jakarta, Jumat (2/8/2024).
Dia mengungkapkan kekecewaan terhadap serangan tersebut. Dia menegaskan tindakan itu telah menghina kehormatan Iran.
"Syahid Ismail Haniyeh menjadi tamu Republik Islam Iran dan menyakiti tamu bahkan membuatnya syahid merupakan sebuah penghinaan, merupakan sebuah pelanggaran terhadap kehormatan Republik Islam Iran," ucapnya.
Di sisi lain, dia menyampaikan belasungkawa. Baginya, Ismail Haniyeh merupakan pejuang yang telah mempersembahkan segala yang dimiliki di jalan Allah SWT untuk kemerdekaan Palestina.
"Mudah-mudahan kita bisa membalas apa yang dilakukan terhadap syahid pejuang yaitu Ismail haniyeh, dan mudah-mudahan darahnya tidak akan sia-sia terutama peristiwa tersebut terjadi di wilayah Republik Islam Iran," kata Boroujerdi.
Diketahui, jemaah Masjid Istiqlal melakukan salat gaib atas wafatnya pemimpin Hamas, Ismail Haniyeh, Jumat (2/8/2024). Salat gaib digelar usai salat Jumat.
Begitu salat Jumat selesai, Imam Besar Masjid Istiqlal Nasaruddin Umar mengajak para jemaah untuk berdiri melaksanakan salat gaib. Salat itu dipimpin langsung olehnya.
Tampak para jemaah khusyuk menjalani salat. Setelah itu, Nasaruddin memanjatkan doa agar Palestina diberikan kemerdekaan.
Haniyeh dilaporkan tewas akibat serangan rudal Israel di Iran Kabar duka tersebut dikonfirmasi oleh Hamas.
Dalam sebuah pernyataan, kelompok pejuang Palestina itu mengatakan Haniyeh tewas akibat “serangan berbahaya” zionis di kediamannya di Teheran.
Hanya saja, Israel membantah bertanggung jawab atas kematian Haniyeh. “Tidak,” kata Juru Bicara Pasukan Pertahanan Israel (IDF), Anna Ukolova, kepada kantor berita Sputnik, Rabu (31/7/2024), saat ditanya apakah Israel berperan dalam pembunuhan Haniyeh.
Editor: Rizky Agustian